Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Reliance Group terus memantapkan tentakel bisnisnya di industri keuangan. Tidak puas dengan 20,55% kepemilikan saham di Bank Kesejahteraan Ekonomi, Reliance Group berniat menambah porsi sahamnya menjadi 40%.
Jika tidak ada aral melintang, perseroan akan memuluskan rencana bisnisnya ini pada Oktober 2015 nanti. Dengan catatan, memperoleh restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Kami sudah bicara dengan OJK. Prinsipnya mereka mendukung. Kami ingin menjadi pemegang saham aktif. Ini akan melengkapi bisnis keuangan kami saat ini, yaitu aset manajemen, sekuritas, asuransi jiwa dan asuransi umum, pembiayaan, dan bank,” ujar Jurgan Usman, Group Managing Director Reliance Capital Management kepada KONTAN, Kamis (3/9).
Jurgan mengaku, menyiapkan dana sekitar Rp 95 miliar–Rp 100 miliar untuk menambah porsi saham mereka di Bank Kesejahteraan Ekonomi. Dana ini sendiri berasal dari aksi korporasi Reliance Securities dalam penawaran umum terbatas penerbitan saham baru senilai Rp 400,5 miliar.
Sekadar informasi, saat ini, saham terbesar di Bank Kesejahteraan Ekonomi masih dikempit oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Nanti, Reliance akan mengganti posisi IKPRI ini menjadi pemegang saham mayoritas, diikuti oleh pemegang saham lainnya, seperti PT Taspen (Persero), Dana Pensiun PT Jasa Raharja (Persero), Dana Pensiun PT Jasindo (Persero) dan Dana Pensiun Pertamina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News