kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Respons Suku Bunga Tinggi, Bank Digital Mulai Kerek Bunga Deposito


Kamis, 13 Juni 2024 / 20:24 WIB
Respons Suku Bunga Tinggi, Bank Digital Mulai Kerek Bunga Deposito
ILUSTRASI. Nasabah memperlihatkan aplikasi mobile banking Bank Jago di jakarta, Selasa (18/1). Persaingan penghimpunan dana di industri perbankan digital akan semakin memanas di tengah suku bunga tinggi.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan penghimpunan dana di industri perbankan digital akan semakin memanas di tengah suku bunga tinggi. Sejumlah bank digital pun bersiap-siap menaikan bunga depositonya.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan BI Rate ke level 6,25% dari 6,00% pada April 2024.  

PT Bank Jago Tbk (ARTO) misalnya telah menaikkan suku bunga deposito sebesar 25 basis poin (bps) yang berlaku mulai pada Rabu (12/6) seiring dengan kenaikan bunga acuan.

Head of Finance, Technology & Operations Bank Jago, Supranoto Prajogo, mengatakan dalam menetapkan suku bunga pihaknya mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk kebijakan suku bunga acuan dan kondisi industri perbankan. 

Baca Juga: Bank Digital Indonesia Kian Ramai, Cek Pemilik Modal Paling Kuat

"Tapi, penawaran bunga bukan menjadi satu-satunya faktor bagi nasabah untuk menggunakan perbankan digital, melainkan unique value proposition (UVP) juga menjadi strategi yang lebih berkelanjutan (sustainable) untuk bisnis perseroan. Bank Jago juga percaya dengan UVP kami, yaitu menyediakan solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan dan tertanam di dalam ekosistem digital,” jelasnya kepada kontan.co.id, Kamis (13/6).

Jika dilihat dari laman resmi perusahaan, penyesuaian suku bunga deposito hingga 25 bps terjadi pada simpanan sebesar Rp 50 juta hingga Rp 99,99 juta menjadi 4,75% per tahun, dari sebelumnya 4,5%. Adapun, untuk simpanan lebih dari Rp 100 juta menjadi 5,25% per tahun dari sebelumnya 5%. 

Sementara Allo bank mengaku belum berencana menaikan suku bunga produk pendanaannya saat ini. D

irektur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI)   Indra Utoyo menyebut, value proposition yang pihaknya tawarkan ke nasabah tidak hanya terkait tingkat suku bunga, namun juga banyak fitur-fitur lainnya. Sehingga selain suku bunga, nasabah dapat menikmati berbagai benefit lainnya. 

 

Sejalan dengan itu, Allo bank juga belum berencana menaikkan bunga kreditnya, karena Bank menggunakan risk based pricing dimana calon debitur yang high-risk mendapatkan suku bunga yang tinggi, dan sebaliknya calon debitur dengan credit scoring yang baik mendapatkan suku bunga yang lebih atraktif sesuai risk profilenya. 

Baca Juga: Simak Jurus Bank Digital Genjot Penyaluran Kredit hingga Dua Digit pada Tahun Ini

"Walau demikian, Allo Bank tidak menutup kemungkinan untuk menyesuaikan tingkat suku bunga produk pendanaan dengan kondisi pasar dan makroekonomi, apalagi bila mengingat bahwa ketidakpastian global masih tinggi, sehingga relatif kecil kemungkinan BI Rate turun tahun 2024 ini," katanya.

Di sisi lain, tingkat suku bunga tinggi disebut Indra biasanya berdampak pada pembiayaan, mengingat faktor ketidakpastian menjadi acuan utama dalam pengelolaan risiko pembiayaan, sedangkan dengan naiknya tingkat suku bunga acuan dikhawatirkan memberikan tekanan terhadap debitur.

Namun demikian, Allo bank pun masih on-track dalam kinerja operasional. Dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi dan potensi pertumbuhan yang ada, Allo Bank masih menargetkan pertumbuhan double digit untuk laba operasional juga DPK pada tahun 2024.

Adapun loan to deposit ratio (LDR) Allo Bank per Maret 2024 ada di 128,7% dimana rasio ini sudah menurun dibandingkan 150,8% per akhir tahun 2023.

Baca Juga: Daftar Bunga Simpanan Terbaru di Bank Digital, Siapa yang Paling Tinggi?

Jika dilihat dari laman resmi perusahaan, Allo Bank   menawarkan deposito dengan suku bunga mulai dari 4% hingga 6%, di mana, minimum setoran awal adalah Rp1 juta.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, bank digital yang menaikkan bunga deposito untuk bisa mendapatkan dana pihak ketiga merupakan salah satu strategi dari bank digital. Tapi menurut Eko ini sebetulnya mungkin berkaitan dengan tingkat kompetisi yang tinggi dalam mendapatkan dana pihak ketiga.

Baca Juga: Masih Tinggi, Bank Digital Berupaya Tekan Beban Operasional

"Secara umum sebenarnya suku bunga acuan yang naik ini kan hanya sekali dan kemudian bertahan di 6,25%. Kalau hanya sekedar 6,25% dugaan saya tidak mempengaruhi terhadap biaya dana. Tapi kalau ke depan masih ada kenaikan-kenaikan lagi baru di situ akan jadi konsen bagi perbankan untuk juga menyesuaikan dengan suku bunga acuan yang terbaru," katanya.

Selain itu, jika bunga dananya naik, biasanya  kata Eko implikasinya adalah bunga kredit ikut naik. Karena biasanya bank juga memiliki target net interest margin yang sudah ditetapkan di dalam rencana mereka, jadi pasti juga menjaga target keuntungannya yang harus dijaga.

Salah satunya memang dengan menaikkan bunga kredit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×