kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Restrukturisasi turun, risiko kredit bank ikut melandai


Rabu, 01 Desember 2021 / 20:55 WIB
Restrukturisasi turun, risiko kredit bank ikut melandai
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang BCA Thamrin Jakarta, Jumat (2/7). Restrukturisasi turun, risiko kredit bank ikut melandai.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kebijakan restrukturisasi kredit bagi industri perbankan harus diwaspadai. Mengingat, kebijakan ini berpotensi meningkat risiko kredit atau loan at risk (LAR), terutama pada bank - bank besar. 

Untungnya, restrukturisasi kredit perbankan mulai turun sehingga LAR terjaga di level yang aman. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya, berhasil memperbaiki rasio LAR dari 21,19% di Juni 2021 menjadi 20,26% di September 2021. 

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri, Ahmad Siddik Badruddin, memproyeksi LAR, akan terus mengalami perbaikan sampai akhir tahun ini. Dengan kisaran 19% - 20% seiring perbaikan kualitas kredit dan peningkatan ekspansi kredit. 

Dengan realisasi itu, Bank Mandiri makin yakin risiko kredit bisa terjaga pada tahun depan. Terlebih, bank melihat situasi perekonomian tahun depan mulai berangsur pulih mendekati keadaan normal. 

Baca Juga: Perbaiki kualitas aset, perbankan jaga risiko kredit

"Kami memproyeksikan LAR akan terus mengalami perbaikan. Proyeksi kami menunjukkan total LAR, termasuk dampak Covid-19 akan membaik dan mencapai kisaran 15% - 16% pada tahun 2022," kata Siddik, Rabu (1/12). 

Berbagai strategi telah dipersiapkan Bank Mandiri agar rasio LAR tetap aman. Diantaranya, melakukan monitoring dan perbaikan kualitas kredit hasil restrukturisasi akibat Covid-19.  Dengan begitu, rasio kredit macet (NPL) juga ikut susut. 

Tak hanya itu, bank pelat merah ini juga melakukan proses penyehatan terhadap debitur - debitur hasil restrukturisasi. Ia berharap, debitur bisa membayarkan kredit secara normal.

"Selain itu, Bank akan fokus menyalurkan kredit ke sektor-sektor ekonomi yang prospektif dan memiliki waktu pemulihan yang cepat sehingga mendorong pertumbuhan kredit yang lebih tinggi," terangnya. 

Baca Juga: Dorong 500 UMKM lakukan eskpor, BRI targetkan nilai transaksi capai US$ 65 juta

Tak berbeda, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga mencatatkan perbaikan. Bank yang fokus pada kredit perumahan ini membidik LAR kurang dari 15% tahun depan. 

Direktur Manajemen Risiko dan Transformasi BTN Setiyo Wibowo mengungkapkan, bank berupaya menjaga kualitas underwriting kredit dan memperbaiki strategi penagihan kredit melalui data analitik. 




TERBARU

[X]
×