kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Restrukturisasi turun, risiko kredit bank ikut melandai


Rabu, 01 Desember 2021 / 20:55 WIB
Restrukturisasi turun, risiko kredit bank ikut melandai
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang BCA Thamrin Jakarta, Jumat (2/7). Restrukturisasi turun, risiko kredit bank ikut melandai.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

Kemudian menurunkan jumlah restrukturisasi kredit berulang. Di samping itu, kami juga mendorong penyelesaian kredit dengan penjualan agunan secara bulk atau dalam jumlah banyak. 

Melalui strategi tersebut, bank pelat merah ini yakin risiko kredit bisa terkendali. Setiyo memproyeksikan, BTN bisa menjaga LAR di level 12% - 14% pada tahun depan. Dengan asumsi pandemi Covid-19 bisa terkendali dan ekonomi juga kembali pulih. "Kuncinya memang pada pengendalian pandemi sehingga roda ekonomi bisa kembali," terangnya. 

Jika kondisi membaik, ia berharap, debitur - debitur terdampak Covid-19 bisa kembali membayarkan kredit secara normal. Dengan begitu, kualitas kredit BTN juga semakin baik. 

Baca Juga: BTN siapkan strategi untuk jaga profitabilitas di tengah pandemi

Sebelumnya, Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Raden Pardede memberikan tanggapan terkait kinerja industri perbankan pada diskusi bertajuk Economic Outlook 2022. 

Untuk saat ini, ia menilai kinerja perbankan sudah masuk titik balik (turning point) yang terlihat dari pertumbuhan kredit serta penurunan LAR secara gradual. Berdasarkan data, LAR turun 22,3% pada September 2021. 

"Dari sisi LAR juga sudah turning point, sempat puncaknya 24,7% dan per September 22,3%. Artinya perusahaan mulai mampu membayar sebagian dari kewajibannya," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×