kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Risk Based Capital Sejumlah Perusahaan Asuransi Jiwa Masih Sehat


Minggu, 01 September 2024 / 18:46 WIB
Risk Based Capital Sejumlah Perusahaan Asuransi Jiwa Masih Sehat
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa industri asuransi jiwa mencatatkan Risk Based Capital (RBC) sebesar 431,43% pada Juni 2024. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa industri asuransi jiwa mencatatkan Risk Based Capital (RBC) sebesar 431,43% pada Juni 2024, menurun dari 467,85% pada Juni 2023.

PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) melaporkan bahwa RBC perusahaan pada Juni 2024 masih jauh di atas angka minimum yang ditetapkan pemerintah, yakni 243%, menunjukkan kondisi perusahaan dalam keadaan sehat.

Meskipun demikian, angka ini menurun dari posisi Juni 2023 yang tercatat 353%. 

Baca Juga: Rasio Klaim Asuransi Kesehatan Capai 105,7% pada Semester I-2024, Ini Strategi AAJI

Chief Marketing Officer Generali Indonesia, Vivin Arbianti Gautama, menjelaskan bahwa penurunan ini sebagian disebabkan oleh tingginya pembayaran klaim. 

"Di sisi lain, penyesuaian RBC ini juga membuktikan komitmen Generali Indonesia kepada nasabah melalui adopsi berbagai teknologi terkini, beserta infrastrukturnya untuk menghadirkan pelayanan prima yang dapat dinikmati nasabah," kata Vivin kepada Kontan, Jumat (30/8).

Generali Indonesia optimistis dapat menjaga tingkat RBC dalam keadaan stabil pada semester II-2024 dengan melakukan pemantauan dan evaluasi rutin terhadap keuangan perusahaan serta faktor-faktor risiko yang mempengaruhi rasio tersebut.

Di sisi lain, PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) melaporkan RBC sebesar 217% pada Juni 2024, menurun dari 300% pada periode yang sama tahun lalu. 

Direktur Utama Ciputra Life, Hengky Djojosantoso, menyebutkan bahwa perusahaan tidak memiliki strategi khusus untuk meningkatkan RBC. 

Sebagai gantinya, Ciputra Life fokus pada target-target premi, bisnis baru, dan pengelolaan expenses atau pengeluaran untuk meningkatkan profit perusahaan serta menjaga RBC di atas ketentuan minimum OJK.

Baca Juga: AAJI Sebut Tertanggung Perorangan Asuransi Jiwa Turun 31,41%, Kumpulan Naik 54,9%

Ciputra Life mencatatkan peningkatan pendapatan premi sebesar 46% pada semester I-2024, mencapai Rp 295,1 miliar, dibandingkan dengan Rp 202,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan premi mencapai Rp 600 miliar untuk tahun 2024, meningkat sekitar 30% dibandingkan perolehan pendapatan premi tahun 2023 yang tercatat Rp 460 miliar. 

Hengky berharap pendapatan premi dapat mencapai target tersebut untuk memastikan kesehatan finansial perusahaan tetap terjaga.

Selanjutnya: Target Rasio Penggunaan Mata Uang Lokal 10% Bisa Kurangi Volatilitas Rupiah

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (2/9) Hujan Lebat, Status Waspada Bencana di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×