kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rumor : Ini sederet nama kandidat Dirut Bank Mandiri yang baru


Rabu, 30 Oktober 2019 / 15:07 WIB
Rumor : Ini sederet nama kandidat Dirut Bank Mandiri yang baru
ILUSTRASI. Ilustrasi Bank Mandiri


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca mantan Direktur Utama (Dirut) PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmodjo ditunjuk sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), posisi Dirut Bank Mandiri hingga kini masih kosong.

Ditemui usai menghadiri Rapat Koordinasi di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (30/10), Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan dirinya telah mengantongi nama calon Dirut untuk bank berlogo pita emas tersebut.

Erick menyebut, posisi Dirut Bank Mandiri akan diisi oleh orang yang telah memiliki kompetensi dan hubungan internal yang baik. “Yang pasti bekas, lulusan, atau masih orang Mandiri,” terangnya.

Rumor di pasar juga kian kencang. Nama-nama direktur yang kini masih menjabat sebagai manajemen perusahaan santer disebut sebagai kandidat Dirut Bank Mandiri yang baru. 

Baca Juga: Kantongi nama Dirut Mandiri yang baru, Erick Tohir: Dari internal

Menurut sumber Kontan.co.id, setidaknya ada dua kandidat kuat yang bakal menggantikan posisi Kartika. Antara lain Sulaiman Arif Arianto yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri dan Royke Tumilaar yang menduduki posisi Direktur Corporate Banking.

Keduanya di nilai kompeten dalam memimpin Bank Mandiri lantaran pengalaman kedua bankir senior tersebut tak bisa dianggap sepele. 

Merujuk laman resmi Bank Mandiri, Sulaiman telah meniti karir sebagai bankir sejak tahun 1984 hingga 2015 di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan memegang jabatan penting terutama di bidang kredit. Setelah itu, sejak tahun 2015 hingga sekarang beliau ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.

Sementara Royke, telah bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 1999 melalui Bank Dagang Negara (BDN), yang merupakan warisan Bank Mandiri. Ia juga pernah menduduki posisi sebagai Group Head Regional Commercial Sales sejak tahun 2007 hingga 2010 di Bank Mandiri.

Tak hanya di perbankan, Ia juga pernah merangkap sebagai Komisaris di anak perusahaan Bank Mandiri yakni Mandiri Sekuritas tepatnya pada tahun 2009. Karirnya di Bank Mandiri sebagai Direktur dimulai sejak awal tahun 2011 sebagai Managing Director Treasury, Financial Institution and Special Asset Management.

Selain kedua bankir tersebut, sumber Kontan.co.id juga mengungkap satu nama bankir lain yang sempat menjabat sebagai Direktur Utama Mandiri Sekuritas yaitu Silvano Rumantir. Kendati masih berusia muda, Silvano kini telah menjabat sebagai Senior Executive Vice President (SEVP) di Bank Mandiri.

Namun, sumber Kontan.co.id yang enggan disebutkan identitasnya tersebut menyatakan Silvano tidak menjadi Dirut di Bank Mandiri melainkan sebagai Direktur. "Ada tiga kandidat, Sulaiman, Royke Tumilaar dan Silvano. Silvano masuk tapi sebagai Direktur saja," terangnya, Rabu (30/10).

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir besok bahas posisi Dirut PLN, MIND ID, dan Mandiri

Hingga berita ini diturunkan, pihak Kementerian BUMN belum membeberkan nama pengganti Kartika. Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan bahwa secara regulasi pihaknya masih memiliki waktu untuk mengisi kekosongan kursi Dirut yakni selama 90 hari setelah kosong atau selambat-lambatnya 24 Januari 2020.

"Dirut itu tentunya akan ada RUPS, dan besar kemungkinan berupa RUPSLB karena RUPS tahunan baru bulan Maret sedangkan Anggaran Dasar berbunyi Dirut itu tidak boleh kosong 90 hari.," ujarnya di Jakarta, Senin (28/10).

Rohan menambahkan, kewenangan penyelenggaraan RUPS ini berada di tangan pemerintah sebagai pemegang saham. 

Selain itu, berdasarkan pernyataan Menteri BUMN kemungkinan besar RUPS baru akan digelar pada bulan Desember 2019 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×