Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mempertimbangkan rencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham menyusul terus turunnya harga saham BNI di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak awal tahun, harga saham BNI mengalami penurunan sebesar 30% menjadi hanya 4.220 per saham.
Padahal awal tahun, harga saham BNI sempat bertengger di angka 6.100 per saham. Direktur Utama Bank BNI Achmad Baequni mengatakan, penurunan harga saham ini tidak mencerminkan kondisi rill perusahaan.
Baequni juga menampik bahwa harga saham BNI sekarang sudah undervalue dari nilai yang seharusnya. “Terkait dengan buyback, kami sedang kaji, di harga berapa kami bisa masuk, namun sekarang kami belum bisa katakan,” ujar Baequni, Rabu (19/8).
Ia juga belum mau menyebut berapa anggaran yang sudah disiapkan untuk buyback tersebut. Begitu juga dengan jumlah saham yang akan dibeli. Yang jelas, kata Baequni, pendanaannya bersumber dari kas internal maupun dari luar.
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang menggodok beleid mengenai aksi buyback ini. Beleid itu bakal mengatur buyback dapat dilakukan tanpa melewati prosedur rapat umum pemegang saham (RUPS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News