kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampai akhir tahun, kredit produktif masih jadi andalan perbankan


Senin, 09 September 2019 / 18:58 WIB
Sampai akhir tahun, kredit produktif masih jadi andalan perbankan
ILUSTRASI. Layanan nasabah Bank Mandiri


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit produktif perbankan kian tumbuh hingga awal kuartal III 2019. Bank Indonesia mencatat, sampai Juli 2019 total kredit produktif sudah naik 10,25% secara year on year (yoy) menjadi Rp 3.920,6 triliun.

Sejumlah bankir mengatakan, hingga penghujung tahun, kredit produktif bakal masih menjadi penunjang pertumbuhan kredit. Sebab, memasuki kuartal III 2019 perbankan mulai berhati-hati dalam menyalurkan kredit.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya mengatakan pihaknya masih mengandalkan kredit produktif di sisa tahun ini. Walau tidak merinci, Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan menyebut mayoritas kredit Bank Mandiri memang mengalir ke segmen tersebut.

Baca Juga: Empat emiten bank akan rights issue, ini pendapat analis

"Masih (kredit produktif). Tapi kami tidak mengerem kredit di segmen konsumer atau UMKM, cuma tetap selektif dan mengedepankan prinsip kehati-hatian," terangnya saat ditemui di Jakarta, Senin (9/9). 

Ada beberapa sektor yang menurut Bank Mandiri masih prospektif di semester II-2019. Antara lain, jasa kesehatan, farmasi, lembaga pendidikan, ekonomi kreatif dan pariwisata. 

"Selain itu, sektor infrastruktur juga masih akan baik. Sekaligus sektor perdagangan untuk fast moving consumer goods," sambungnya.

Catatan saja, hingga semester I 2019, total kredit produktif Bank Mandiri tercatat mencapai Rp 561,6 triliun atau 77,4% dari total kredit Bank Mandiri. 

Bank berlogo pita emas ini menyebut hingga awal kuartal III 2019 kredit masih tumbuh di atas 10%. Masih sejalan dengan target pertumbuhan sebesar 11%-12% sampai akhir 2019.

Di sisi lain, PT Bank Mayapada Internasional Tbk mengatakan secara rata-rata pertumbuhan kredit produktif masih di kisaran 9%-10% sampai pertengahan kuartal III-2019. "Kredit lainnya masih sangat kecil dan mayoritas kredit kami adalah kredit modal kerja di sektor perdagangan," ujar Haryono Tjahjarijadi, Direktur Utama Bank Mayapada kepada Kontan.co.id, Senin (9/9). 

Menurutnya, pencapaian tersebut sudah sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) Bank Mayapad yang menargetkan pertumbuhan di atas 10%.

Kendati kredit produktif masih bakal menjadi tumpuan, menurut Haryono segmen konsumsi masih punya potensi untuk menopang pertumbuhan kredit secara industri.

Baca Juga: Dua Bank Milik Konglomerat dan Dua Bank Milik Asing Ini Cari Dana Lewat Rights Issue

Senada, Direktur PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) I Made Mudiastra menyebut sampai dengan Agustus 2019 kredit produktif sudah tumbuh 25% secara yoy. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan periode Juni 2019 yang naik 18% yoy. 

"Dari Juni hingga Agustus 2019 sudah tumbuh 5%. Masih punya ruang untuk tumbuh," ujarnya.

Adapun, sektor yang menjadi tumpuan kredit produktif BWS bersumber dari industri pengolahan dengan sub sektor minyak dan gas bumi dan tekstil. 

Menurutnya, saat ini perbankan memang tengah selektif masuk ke segmen UMKM dan konsumer untuk menjaga kualitas kredit. Sebab menurutnya, kualitas nasabah di segmen ritel lebih rendah dibanding korporasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×