Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Tiarapnya harga komoditas menyebabkan ikut lesunya kinerja perusahaan pembiayaan alat berat. PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance) yang telah melihat gejala ini pun akhirnya mengurangi porsi pembiayaan alat berat di sektor pertambangan.
Direktur PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance), Andrijanto mengaku, pihaknya telah mengantisipasi perlambatan sektor pertambangan sejak dua tahun terakhir. Untuk itu, manajemen mengurangi porsi pembiayaan pada sektor pertambangan dan dialihkan ke sektor lainnya seperti infrastruktur dan pembiayaan multiguna berupa fasilitas modal usaha.
Diharapkan pengalihan pembiayaan ini dapat menahan kejatuhan kinerja. "Saat ini porsi pembiayaan pada sektor pertambangan tinggal 25% dari total portofolio. Porsinya terus berkurang mengingat sektor ini belum menunjukkan perbaikan berarti," terang Andrijanto kepada KONTAN, Selasa (23/8).
Untuk diketahui, semula porsi pembiayaan alat berat di dominiasi pada sektor pertambangan yakni sebesar 80% dari total portofolio. Namun lambat laun melihat perkembangan sektor pertambangan yang tak kunjung pulih, SAN Finance mulai memangkas porsi ini menjadi 60% pada tahun lalu. Selanjutnya, memasuki pertengahan tahun ini, anak usaha Astra ini kembali menggunting porsi pembiayaan pada sektor pertambangan menjadi hanya 25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News