CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Sasar masyarakat yang belum mendapatkan akses kredit, Kredit Pintar gandeng BPR Kanti


Minggu, 29 September 2019 / 12:56 WIB
Sasar masyarakat yang belum mendapatkan akses kredit, Kredit Pintar gandeng BPR Kanti
ILUSTRASI. BPR Kanti


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending PT Kredit Pintar Indonesia, memperluas strategi kemitraan dengan PT BPR Sukawati Pancakanti (BPR Kanti). Strategi kemitraan yang dijalankan oleh Kredit Pintar dengan BPR Kanti bertujuan untuk mengembangkan layanan keuangan secara digital juga untuk mendorong inklusi keuangan baik di daerah maupun secara nasional.

“Kredit Pintar saat ini sedang mendorong pengembangan strategi bisnis dengan memperluas kemitraan dengan BPR dan BPD di seluruh wilayah Indonesia. Pada kesempatan kali ini, kami menggandeng BPR Kanti untuk maju bersama dalam memberikan solusi alternatif untuk keuangan kepada masyarakat melalui layanan yang inovatif. Bukan hanya dalam hal keuangan, tetapi kami harap melalui inovasi produk baru dengan teknologi dapat menciptakan produk yang berguna bagi masyarakat," ujar Chief Executive Officer Kredit Pintar Wisely Wijaya dalam keterangan tertulis pada Minggu (29/9).

Baca Juga: Demi terwujudnya ekosistem terbuka, bank mendorong pelaku digital manfaatkan open API

Wisely berharap kolaborasi ini mampu mendorong perekonomian daerah agar semakin maju. Dalam kemitraan ini, Kredit Pintar mengajak BPR Kanti untuk berpartisipasi dalam menyalurkan pembiayaan ke masyarakat di daerah Bali dan sekitarnya. Khususnya yang tidak dapat mengakses perkreditan dari lembaga keuangan tradisional.

Berdasarkan data dari Bank Dunia adanya credit gap yang cukup besar di Indonesia yang jumlahnya hampir mencapai Rp 1.000 triliun. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan kredit dengan kemampuan institusi keuangan dalam menyediakan kredit. Sedangkan data dari OJK per Juni 2019, secara akumulatif industri fintech telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp 44,80 triliun.

“Melihat data tersebut, kami optimis terhadap potensi besar terhadap keuangan digital di Indonesia untuk terus berkembang dan berdampak baik pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut, kami ingin mengajak seluruh pihak institusi keuangan untuk menjalin kemitraan dalam melayani seluruh masyarakat dalam akses pengkreditan sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi sektor keuangan di Indonesia,” jelas Wisely.

Kredit Pintar sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sejak April 2018 dengan nomor surat OJK S-258/NB.213.2018. Sebelumnya, Kredit Pintar sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama BPD Bali, Bank DKI, dan BPR Perdana.

Baca Juga: Perbaiki masalah sanitasi, Amartha Mikro Fintek gandeng Rumah Zakat

Hingga saat ini, Dukungan nyata dari Kredit Pintar terhadap pemerataan tingkat kesejahteraan masyarakat dengan menyalurkan pinjaman secara akumulatif mencapai 6 triliun dengan total nasabah 1,6 juta di awal September 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×