kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Sebanyak 300 Korban Asuransi Wanaartha Gelar Unjuk Rasa di Patung Kuda Siang Ini


Senin, 21 November 2022 / 11:00 WIB
Sebanyak 300 Korban Asuransi Wanaartha Gelar Unjuk Rasa di Patung Kuda Siang Ini
ILUSTRASI. Pagar gedung kantor pusat WanaArtha Life di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, tertutup usai digeledah Bareskrim Polri, Kamis (15/9/2022).


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para korban Asuransi Wanaartha akan menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Senin (21/11/2022) siang.

"Kurang lebih 250 hingga 300 korban Asuransi Wanaartha akan melakukan demonstrasi hari ini," kata salah satu korban bernama Christian dalam keterangannya, Senin.

Christian mengungkapkan, aksi demonstrasi dilakukan untuk menyalurkan aspirasi para korban agar didengar Presiden Joko Widodo. Sebab, mereka menilai Asuransi Wanaartha telah merugikan puluhan ribu pemegang polis hingga Rp 15 triliun.

Baca Juga: Meski Ditolak OJK, Ini Alasan Manajemen Wanaartha Life Tetap Ingin Mengundurkan Diri

"Karena mereka tidak dapat menyelesaikan kewajibannya kepada 29.000 pemegang polis, total nilai kerugian kami mencapai Rp 15 triliun, sehingga Presiden Jokowi harus turun tangan karena kasus ini sangat janggal," ungkap Christian.

Ia pun heran, Asuransi Wanaartha yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diduga telah melakukan penggelapan sejak 10 tahun lalu. "Bagaimana mungkin suatu produk resmi yang diawasi oleh OJK bisa terdapat kejanggalan dugaan penggelapan yang dilakukan sejak tahun 2012," ujar dia.

Dalam aksi demonstrasi hari ini, para korban menuntut para pemegang saham pengendali Asuransi Wanaartha segera ditangkap.

"Kami ingin pemegang saham pengendali yang bernama Manfred, Eveline, Reza Pieteruschka, yang dalam status DPO (daftar pencarian orang) bisa dipulangkan ke Indonesia untuk bisa dilaksanakan pengadilan pidana," kata Christian.

Baca Juga: Pemegang Saham Wanaartha Life Hampir Dua Bulan Jadi Tersangka, Polisi Terus Memburu

Mereka juga meminta Presiden Jokowi mendorong pengembalian dana nasabah Wanaartha yang mencapai Rp 15 triliun.

"Kami sebagai masyarakat dan konsumen Indonesia memohon Presiden memberikan perlindungan dan menindak tegas para pelaku usaha jasa keuangan di dalam pengawasan industri keuangan non-bank (IKNB) dan oknum OJK yang diduga telah merampok uang masyarakat secara korporasi, terstruktur, sistematis, dan masif," pungkas Christian.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Asuransi Wanaartha Akan Demo di Patung Kuda, "Total Kerugian Kami Rp 15 Triliun...""

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×