Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Sanny Cicilia
NUSA DUA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan keseriusannya memacu penetrasi Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad menyatakan, pihaknya menargetkan ada 300.000 agen Laku Pandai di akhir tahun 2015.
Hitungan konservatif OJK, satu agen bisa menarik 20 nasabah. Sehingga, total ada 6 juta nasabah baru perbankan yang terjaring lewat Laku Pandai. "OJK yakin bisa capai target karena ada 11 bank lain yang akan ikut serta di Laku Pandai," ujar Muliaman, Selasa (9/6).
Deputi Dewan Komisioner Bidang Perbankan OJK Irwan Lubis menambahkan, sebelas bank tersebut sudah memasukkan Laku Pandai dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun ini. Bank tersebut antara lain Bank Permata, CIMB Niaga, Sinarmas, BII Maybank, Bank Bukopin dan Bank Jabar Banten (BJB).
Rencananya, OJK bakal mengevaluasi pelaksanaan Laku Pandaibyang sudah berjalan selama tiga bulan terakhir. Sejak meluncur, sudah ada sekitar 40.000 agen Laku Pandai. Proyeksi OJK, di tahun 2017 paling tidak ada 90% masyarakat masuk jadi nasabah bank lewat program Laku Pandai.
Sebagai gambaran, tahun lalu hanya 23% dari total penduduk yang tercatat sebagai nasabah bank. Agar Laku Pandai bertumbuh cepat, OJK juga bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI). "Agen Laku Pandai bisa merangkap menjadi agen uang elektronik (e-money) BI. Ini sudah berlaku otomatis, bank tidak perlu mengajukan izin tambahan," ujar Muliaman.
Aturan main OJK saat ini, agen Laku Pandai dilarang merangkap agen lebih dari satu bank. Kecuali agen tersebut merangkap menjadi agen anak usaha atau bank syariah.
Agar tumbuh cepat, OJK tengah meminta pemerintah untuk menyalurkan dana bantuan langsung lewat Laku Pandai. Iuran pensiun dan BPJS pun direncanakan melalui Laku Pandai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News