kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Seiring laju kredit membaik, tahun depan DPK diramal menyusut


Minggu, 27 Desember 2020 / 19:54 WIB
Seiring laju kredit membaik, tahun depan DPK diramal menyusut
ILUSTRASI. Selama masa pandemi Covid-19, jumlah simpanan masyarakat khususnya deposito terus meningkat.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Dia menyebut, kenaikan itu tentu berkaitan dengan faktor pertumbuhan kredit yang masih jauh dari kata normal. Tapi, Jasmin menilai di tahun depan kondisi ekonomi bakalan mulai stabil, apalagi dengan sudah ditemukan dan didistribusikannya vaksin Covid-19. 

Secara otomatis, pertumbuhan sektor rill di Tanah Air bakal menggeliat, hal ini nantinya akan membuat tren pertumbuhan deposito di perbankan termasuk BTN bakalan menurut. Sebab, sebagian besar debitur dan nasabah BTN saat ini memang masih memilih untuk memarkir dananya, ketimbang meminjam kredit. 

"Di BTN pertumbuhan kredit yoy bulan November sudah naik 2,5% sampai 3%. Semoga akhir tahun ini bisa lebih dari 2,5% yoy," jelasnya, Minggu (27/12). Di samping itu, bunga deposito sampai saat ini masih terus menurun. 

Gayung bersambut, tren biaya dana atau cost of fund (CoF) Bank BTN juga turun. Kisarannya menurut Jasmin turun sebanyak 100 basis poin sejak Desember 2019 hingga November 2020. "Saat ini posisinya (CoF) ada di sekitar 4,87%," terangnya. 

Baca Juga: BI: Per November 2020, kredit perbankan kontraksi 1,39%

Akan tetapi, kendati kredit di Bank BTN masih tumbuh lebih baik dari rata-rata industri, tingkat pertumbuhan DPK juga sangat masif. Per November 2020 total DPK di BTN masih naik 23,42% yoy. Hal ini membawa LDR BTN turun ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir menjadi 90,58%. 

Pihaknya berharap dengan membaiknya iklim perekonomian, laju kredit bisa kembali menggeliat dan membawa pertumbuhan DPK ke level stabil agar CoF bisa terjaga lebih baik. Salah satunya meningkatkan dana murah seperti tabungan dan giro.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Atturidha menjelaskan sebenarnya dalam beberapa bulan terakhir tren deposito Bank Mandiri sedikit menurun. 

Akan tetapi, dari sisi mata uang rupiah yang mendominasi 90% deposito Bank Mandiri per November 2020 terdapat peningkatan balance deposito nominal di atas Rp 1 miliar sebesar 5,2% secara yoy. Sedangkan total pertumbuhan deposito bank berlogo pita emas ini secara yoy mencapai 6,7%. "Seiring tren penurunan suku bunga acuan 3 bulan terakhir berdampak penurunan simpanan deposito Bank Mandiri secara keseluruhan," kata dia. 

Baca Juga: Tak bisa optimalkan kredit, bank memarkir dana di surat berharga negara (SBN)




TERBARU

[X]
×