kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Seiring laju kredit membaik, tahun depan DPK diramal menyusut


Minggu, 27 Desember 2020 / 19:54 WIB
Seiring laju kredit membaik, tahun depan DPK diramal menyusut
ILUSTRASI. Selama masa pandemi Covid-19, jumlah simpanan masyarakat khususnya deposito terus meningkat.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Rudi juga menambahkan, mayoritas dari deposito itu disumbang dari nasabah korporasi (wholesale) yang menjadi kontributor peningkatan deposito nominal jumbo. Ke depannya, bank berkode emiten BMRI ini memperkirakan kondisi ini akan berubah, melihat suku bunga acuan yang terus menurun, bergeraknya kondisi pasar, roda ekonomi yang mulai normal dan peningkatan investasi.

Setali tiga uang, bank kecil seperti di PT Bank Ina Perdana Tbk juga sepakat. Menurut Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu pertumbuhan deposito masih terus meningkat. "Deposito masih meningkat terus walaupun bunga deposito sudah ada penurunan," kata Daniel. 

Menurutnya, selama pertumbuhan kredit masih lemah maka pertumbuhan deposito akan terus bertumbuh. Kecuali, jika tren instrumen investasi sudah mulai meningkat dan permintaan kredit sudah tumbuh, maka pertumbuhan deposito dengan sendirinya akan terjadi penurunan. 

Dia juga menambahkan, peningkatan deposito atau simpanan jumbo sampai dengan akhir tahun 2020 masih banyak disumbang dari nasabah korporasi maupun retail. Tapi sayangnya, Daniel tidak dapat merinci besaran pertumbuhan tersebut.

Baca Juga: Era suku bunga rendah bisa menggairahkan saham sektor properti dan perbankan

Hanya saja, pihaknya berharap di tahun 2021 pertumbuhan kredit bisa segera membaik. Dengan begitu, komposisi pendanaan bisa perlahan kembali ke level normal sebelum pandemi. 

Sekadar gambaran saja, per Oktober 2020 total DPK di Bank Ina tercatat sebesar Rp 3,81 triliun. Walau terbilang kecil, angka tersebut meningkat signifikan sebesar 30,76% bila dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya. 

Baca Juga: Kredit perbankan kian melambat, terkontraksi 1,39% per November 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×