kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah bank catatkan kenaikan margin bunga bersih semester I, ini sebabnya


Minggu, 08 Agustus 2021 / 18:20 WIB
Sejumlah bank catatkan kenaikan margin bunga bersih semester I, ini sebabnya
ILUSTRASI. Penyaluran kredit perbankan masih belum bergerak banyak.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

PT Bank Mandiri Tbk juga mencatat kenaikan NIM  dari 4,93% pada Juni 2020 menjadi 5,0% per Juni 2021 sejalan dengan penurunan biaya dana sebesar 108 basis poin (bps) ke level 1,71%

Sigit Prastowo Direktur Keuangan Bank Mandiri memperkirakan NIM sampai akhir tahun akan dijaga sekitar level yang sama pada periode Juni 2021. Untuk menjaga NIM tersebut, BMRI akan mengupayakan penurunan biaya dana dan mendorong pertumbuhan kredit di segmen retail yang memberikan yield yang lebih optimal dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Guna melanjutkan penurunan biaya dana sampai pengujung tahun, Bank Mandiri akan menjaga rasio dana murah (CASA) di atas 70% serta mengurangi  porsi deposito special rate

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga mencatatkan kenaikan NIM dari  5,63% menjadi 6,75% per Juni 2021. Ini sejalan dengan penurunan biaya dana dari 3,54% menjadi 2,18%. Sementara kredit BBRI tercatat tumbuh 0,7% yoy menjadi Rp 929,4 triliun. Begitu pula dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), berhasil meningkatkan NIM dari 5,05% menjadi 5,08% dengan penurunan biaya dana dari 3,3% ke 2,1%.

Baca Juga: Bank pelat merah siap jadi penyalur bantuan subsidi upah

Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan penurunan NIM dari 6% ke 5,3% per Juni 2021, Bank Danamon turun dari 7,7% menjadi 7,5%, dan  Bank OCBC NISP tercatat melorot dari 4% menjadi 3,9%. 

Vera Eve Lim Direktur Keuangan BCA mengatakan, penurunan NIM tersebut karena permintaan kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan, sejalan dengan berlanjutnya pandemi yang membatasi mobilitas dan mempengaruhi iklim bisnis. 

"Hingga saat ini, kami masih melakukan monitoring secara intens terkait kondisi saat ini, khususnya di tengah situasi PPKM dalam rangka menekan laju penularan pandemi Covid-19 menuju pemulihan ekonomi nasional," kata Vera.

Di sisi lain, BCA berharap pertumbuhan kredit tahun ini bisa mencapai sekitar 4%-6%. Target itu ditopang oleh likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi sehingga dapat mendorong permintaan kredit. 

Selanjutnya: Meski asetnya bukan yang terbesar, BCA raih laba bersih terbesar per Juni 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×