kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,08   -0,94   -0.10%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah bank penyalur KPR FLPP yakin bisa penuhi penilaian PPDPP


Jumat, 23 Oktober 2020 / 20:09 WIB
Sejumlah bank penyalur KPR FLPP yakin bisa penuhi penilaian PPDPP
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/10). KONTAN/Baihaki


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sudah cukup signifikan. Hingga 21 Oktober 2020, penyalurannya sudah mencapai Rp 9,77 triliun atau 95.708 unit atau setara dengan 93,37% dari target anggaran tahun ini yakni  Rp 11 triliun. 

Meski begitu, tidak semua bank pelaksana mencapai penilaian di atas 70% atas kualitas penyaluran FLPP tersebut. Dari evaluasi yang dilakukan PPDPP pada kuartal III, ada 12 bank dari total 42 bank pelaksana yang kinerjanya di bawah 70%. Itu terdiri dari 3 bank nasional dan 9 Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Indikator penilaian itu bukan hanya capaian penyaluran saja, tetapi indikator keuangan, operasional dan indikator implementasi host to host. PPDPP menilai kepatuhan bank terhadap rekonsiliasi data, jadwal angsuran, penyaluran dana dan dukungan terhadap pemantauan dan evaluasi lapangan,  serta keaktifan bank pelaksana dalam menindaklanjuti setiap peningkatan teknologi yang diterapkan oleh PPDPP.

Baca Juga: Ini perusahaan yang sempat gagal bayar dan berisiko gagal bayar di kuartal III-2020

Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan,  anggaran FLPP tahun 2021 naik menjadi Rp 19,1 triliun untuk 157.500 unit. Kuota FLPP hanya akan diberikan kepada bank yang memiliki nilai rapor di atas 70% tahun ini. 

"Selain itu, pemberian kuota akan didasarkan pada provinsi dengan melihat seberapa besar minat masyarakat terhadap bank yang bersangkutan di Sistem Informasi KPR Bersubsidi alias SiKasep, follow up dan respon bank pelaksana terhadap masyarakat yang sudah berada pada tahap 3 ke atas di SiKasep," kata Arief dalam keterangan resminya, Kamis (23/10).

Adapun bank yang menjadi penyalur KPR FLPP tertinggi hingga Oktober masih dicatatkan oleh BTN dengan capaian 39.942 unit. Disusul BNI dengan realisasi 12.572 unit, BRI Syariah  9.511 unit, BTN Syariah 6.591 unit, BJB 4.317 unit, BRI 3.660 unit, Mandiri 2.354 unit, Bank NTB Syariah 1.489 unit,  dan Bank Sumselbabel 1.224 unit 

Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id, optimis bisa merealisasikan kuota FLPP yang diberikan dan memenuhi penilaian rapor yang dilakukan PPDPP. " Pada Oktober ini kami sudah berhasil menyalurkan 100% kuota yang diberikan. Jadi realisasi kami sejalan dengan target," kata Antonius Prabowo Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel (BSB), Jumat (23/10).

Baca Juga: Trafik naik, Mandiri Sekuritas tingkatkan kualitas situs investasi online MOST

Antonius bilang, performa penyaluran FLPP perseroan tahun ini cukup bagus.  Awalnya, BSB hanya mendapat kuota 950 unit dengan nilai Rp 102 miliar.  Namun, itu sudah berhasil terserap sepenuhnya pada Juni sehingga PPDPP memberikan tambahan 400 unit lagi dan selanjutnya 50 unit lagi. Sehingga totalnya mencapai 1.400 unit dengan nilai Rp149,5 miliar. 

Bank Sumut telah menyalurkan KPR FLPP Rp 38,1 miliar per September atau  78% dari target kuota tahun ini dengan jumlah debitur 385 debitur. Syahdan Siregar Sekretaris Bank Sumut optimis kuota itu akan tersalurkan sepenuhnya.

Sementara Bank Jatim telah merealisasi 199 unit  hingga September dari 260 kuota yang didapat perseroan tahun ini. Namun, penilaian kualitas performa penyaluran FLPP bank ini masih di bawah harapan PPDPP karena pengaruh pandemi Covid-19.

"Bank Jatim dirugikan dengan Pandemi Covid19 ini. Namun, kami masih optimis mampu mengejar sampai angka 70% sampai Bulan Oktober ini dan tentunya kembali kepada PPDPP untuk penambahan kuotanya, karena Bank Jatim berorientasi pemenuhan target sampai akhir tahun ini," kata Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim.

Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury melihat geliat penyaluran KPR masih positif hingga saat ini meskipun di tengah pandemi. Ini  terutama ditopang oleh permintaan  KPR subsidi. 

Baca Juga: Kembali melemah, berapa kurs dollar-rupiah Bank Mandiri, hari ini Jumat 23 Oktober?

Namun, KPR subsidi yang disalurkan BTN bukan hanya lewat skema FLPP saja. Bank ini juga menyalurkan KPR dengan skema Subsidi Suku Bunga (SSB), dan Bantuan Uang Muka atau Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2PT). "Kami optimis penyaluran kredit BTN akan berangsur-angsur pulih," katanya dalam paparan virtual, Jumat (23/10).

Hingga September, outstanding KPR subsidi BTN mencapai Rp116,32 triliun atau naik 4,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pahala bilang, bulan April merupakan level terendah penyaluran kredit BTN dimana di bulan tersebut hanya bisa menyalurkan kredit Rp1,87 triliun. Namun, bulan Juni berangsur membaik dengan penyaluran Rp 3,04 triliun dan bulan September mencapai  Rp4,4 triliun. 

Pahala optimis bulan Oktober BTN bisa menyalurkan kredit lebih dari Rp 5 triliun. Untuk KPR subsidi, bank pelat merah ini menargetkan pembiayaan sebanyak 300.000 unit hingga ujung tahun.

Selanjutnya: Di tengah pandemi, BTN masih yakin bisa catatkan pertumbuhan kredit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×