Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Alih-alih untuk menekan laju NPL, perseroan juga telah mengalokasikan cadangan untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian target. "Kami menargetkan coverage ratio di atas 100%," ungkapnya. Proyeksi ini naik ketimbang pencadangan tahun 2019 yang baru sebesar 89%.
Nah, salah satu strategi bank bersandi MAYA ini dalam menjaga NPL antara lain dengan memperketat pinjaman dalam mata uang dolar AS untuk mengantisipasi risiko nilai tukar. "Kami juga punya strategi way out, yang fokus pada agunan dalam bentuk uang tunai, atau tanah dan bangunan," sambungnya.
Baca Juga: Bank daerah dikabarkan dapat kelonggaran dalam ketentuan peningkatan modal
Setali tiga uang, Sekretaris Perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (Bank BJB) M. Asadi Budiman menyebut di akhir 2019 lalu NPL perseroan akan ada di level 1,5%-1,6%. Jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri perbankan.
"Coverage ratio akan kami jaga mengikuti PSAK 71, yaitu minimal 100%," terang Budiman. Kendati belum memasang target NPL, pihaknya berharap di 2020 rasionya akan terus menurun.
Nah, agar lebih bersiap untuk membentuk tambahan cadangan. Bank BJB juga punya rencana penerbitan junior bond di tahun 2020. Bila berjalan sesuai rencana, nilai obligasi tersebut diperkirakan mencapai Rp 1 triliun.
Baca Juga: Dukung Qanun Aceh, BTN konversi empat kantor syariah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News