Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten saham sektor asuransi umum mencatatkan pertumbuhan kinerja pada setengah tahun pertama 2024 di tengah berbagai tantangan makro ekonomi yang dihadapi. Berdasarkan catatan analis Trimegah Sekuritas Kharel Devin Fielim 12 emiten di sektor asuransi umum, premi bruto masih tumbuh dobel digit.
Ia mencatat adanya kenaikan premi bruto di sektor asuransi umum sebesar 13,9% secara year on year (YoY) untuk periode Januari – Juni 2024. Di antara emiten asuransi umum tersebut, premi bruto PT Asuransi Tugu Pratama Tbk (TUGU) menjadi kontributor pertumbuhan terbesar.
yakni setinggi 39% YoY mencapai Rp 5,2 triliun pada semester I tahun ini. Artinya kontribusi premi bruto TUGU terhadap total premi bruto emiten asuransi umum mencapai 39,4%.
Tidak hanya dari sisi premi saja, tetapi kinerja operasional anak usaha Pertamina tersebut juga tercatat yang paling positif. Hal ini terlihat dari laba operasi TUGU mencapai Rp 517 miliar atau tumbuh 68% YoY. Capaian tersebut bahkan jauh mengungguli kinerja kompetitornya yang berhasil menorehkan pertumbuhan sebesar 45,2%. “Ini tidak hanya menunjukkan bahwa TUGU mengalami perbaikan yang signifikan tetapi juga keunggulan kompetitif terutama dari sisi size and scale” kata Kharel.
Baca Juga: Jumlah Klaim Terus Melejit, Alarm Bagi Industri Asuransi
Lebih lanjut Kharel bilang menjelaskan bahwa emiten sektor asuransi umum yang melantai di BEI memang didominasi oleh perusahaan yang memiliki skala yang relatif kecil dengan kinerja yang cenderung fluktuatif.
Namun TUGU yang mampu memanfaatkan ekosistem bisnis captive dari induk Pertamina Group, sinergi bisnis dengan BUMN lain serta upaya penetrasi ke segmen ritel yang menjanjikan menjadi kunci utama motor pertumbuhan bisnis perseroan yang menciptakan skala ekonomi yang besar.
“Pada akhirnya size, scale, growth dan profitability TUGU menjadi pendorong utama appetite dari investor sehingga bisa kita lihat likuiditas perdagangan terus membaik terutama pada momentum rilis laporan keuangan serta adanya konsistensi inflow dana asing,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News