Reporter: Vina Destya | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan premi di Semester I-2023 masih mencatatkan penurunan dengan total saat ini sebesar Rp 86,23 triliun.
Angka tersebut menunjukkan penurunan sebesar 9,9% jika dibandingkan dengan Semester I-2022 yang mencatatkan total pendapatan premi Rp 95,68 triliun.
Hal ini juga kemudian menandakan selama dua periode, pendapatan premi asuransi jiwa masih harus alami penurunan setelah sebelumnya di Semester I-2022 juga total pendapatan preminya turun sebesar 8,9%, karena di Semester I-2021 total pendapatan premi masih mencatatkan Rp 105,05 triliun.
Penurunan pendapatan premi juga dirasakan oleh BNI Life sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa. BNI Life mencatatkan penurunan sebanyak 4% menjadi Rp 2,4 triliun dibandingkan Semester I-2022.
Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Asuransi Jiwa Sudah Mulai Investasi di Sektor ESG
Namun, Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menambahkan bahwa per Juli 2023 atau sebulan setelah pembukuan Semester I-2023, pendapatan premi BNI Life meningkat menjadi Rp 3,2 triliun atau tumbuh 9% YoY.
“Realisasi pendapatan premi sampai dengan Juli 2023 masih on track dengan target premi yang telah ditetapkan di tahun ini,” ujar Eben pada Kontan, Kamis (24/8).
Eben juga mengungkapkan bahwa pendapatan premi sampai dengan Juli 2023 tersebut sudah mencapai sekitar 92,4% dari target year to date (ytd) Juli 2023.
Berbeda dengan BNI Life, perusahaan asuransi jiwa lainnya yaitu BRI Life mencatatkan pertumbuhan atau kenaikan pada pendapatan premi baru sebesar Rp 1,72 triliun atau tumbuh sebanyak 12% di Semester I-2023.
Baca Juga: Total Aset Asuransi Jiwa Turun Tipis pada Semester I 2023
Sayangnya, Iwan Parsila selaku Direktur Utama BRI Life tidak mengungkapkan besaran target yang ingin dan sudah dicapai BRI Life sepanjang tahun 2023 ini, Ia hanya menegaskan bahwa sampai saat ini pendapatan preminya masih dalam batas on track.
“Tapi kami terus mendorong pertumbuhan di atas pertumbuhan APE dari perusahaan asuransi jiwa top 5,” ujar Iwan pada Kontan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News