Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investasi industri asuransi jiwa di Tanah Air terkoreksi tipis 2,08% year on year (YoY) menjadi Rp 515,40 triliun per Mei 2023, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 526,36 triliun.
Meski demikian sejumlah perusahaan asuransi jiwa mampu menunjukkan kinerja investasi yang cukup baik. PT Asuransi BNI Life misalnya, membukukan kinerja positif dari sisi jumlah investasi, bahkan perseroan mengaku bahwa nilainya juga sudah sejalan dengan target yang dituju.
“Kinerja investasi sampai dengan Semester I-2023 memberikan kinerja yang baik karena masih sejalan dengan target. Pencapaian hasil investasi sampai dengan Juni mencatatkan pencapaian sekitar 60% dari target tahun 2023,” ujar Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan kepada Kontan.co.id, Senin (17/7).
Eben menyebutkan, total dana kelolaan investasi perseroan sebesar Rp 22,2 triliun, tumbuh 8% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Kinerja Unitlink Pasar Uang Allianz Dipengaruhi Pergerakan Suku Bunga Deposito
“Mayoritas aset investasi BNI Life ditempatkan pada instrumen pendapatan tetap dan sejalan dengan kondisi penurunan yield di tahun ini,” sebutnya.
Dia mengungkapkan, imbal hasil (return) yang diberikan pada instrumen investasi pendapatan tetap tersebut mampu berkontribusi lebih dari 50% dari total pendapatan perseroan sepanjang tahun berjalan.
“Untuk semester II-2023, kami menilai investasi di dalam obligasi pemerintah masih menjadi opsi yang baik karena permintaan terhadap obligasi pemerintah masih tinggi, didukung oleh penerbitan obligasi pemerintah yang terbatas dan tingginya minat investor asing,” terangnya.
Eben menambahkan, sedangkan pada instrumen investasi di pasar saham pihaknya menyebut bisa menjadi salah satu opsi yang baik, juga dengan selektif memilih saham-saham dengan valuasi yang bagus, sektor defensif, dan juga yang dapat menghasilkan dividen.
Sementara itu, PT Asuransi BRI Life hingga periode Mei 2023 berhasil meraih hasil investasi portofolio non produk unitlink tumbuh sangat signifikan.
“Sampai dengan Mei 2023, hasil investasi portofolio non-unilitlink mencapai Rp 395 miliar, tumbuh signifikan lebih dari 80% YoY. Total investasi mencapai Rp 14,4 triliun, tumbuh lebih dari 15% YoY.” kata Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila kepada Kontan.
Eben menuturkan, porsi surat utang negara (SUN) BRI Life merupakan instrumen investasi yang mampu menopang kinerja investasi tersebut. Di mana nilainya ditaksir mencapai 65%.
Baca Juga: IFG Life Siapkan Strategi untuk Dongkrak Pendapatan Premi
“Sebagian lagi kami tempatkan di Obligasi Korporasi, sekitar 15%, dan reksadana di 14% dan deposito 5%, saham hanya 1%,” tuturnya.
Dia bilang, pihaknya terus menjaga penempatan investasi di semester II ini agar sesuai dengan kebijakan investasi yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
“Itu untuk memastikan kami dapat memenuhi kewajiban klaim yang jatuh tempo, sehingga investasinya harus memenuhi kualitas tertentu dan likuid,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News