Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memperpanjang pemberian insentif pajak pertambahan nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) 100% untuk sektor perumahan dari 1 September hingga Desember 2024.
Sejumlah perusahaan asuransi umum tentunya merespons baik atas perpanjangan insentif PPN DTP ini. Sebab, lini bisnis asuransi properti memiliki potensi untuk meraup premi lebih tinggi di sisa akhir tahun ini.
Salah satunya yakni PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI), yang menilai perpanjangan insensif ini bisa menstimulasi daya beli masyarakat pada sektor perumahan.
Wakil Presiden Direktur Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia Nico Prawiro memproyeksikan premi asuransi properti akan tumbuh seiring dengan menggeliatnya pembiayaan rumah dan kesadaran berasuransi para pengusaha atas tempat usaha atau pabrik.
Hingga September 2024, ACPI berhasil membukukan pendapatan premi asuransi properti senilai Rp 723,6 miliar, nilai ini meningkat sebesar 5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 693,6 miliar.
Baca Juga: Asuransi Properti Dapat Berkah Insentif PPN
"Kami akan terus memperkuat sinergi dengan perbankan dalam memproteksi hunian-hunian yang dibeli melalui KPR. Selain itu, industri pun dapat menyasar segmen nasabah kelas menengah, yang saat ini mencatatkan pertumbuhan pembelian properti," kata Nico kepada Kontan, Kamis (24/10).
Produk asuransi properti dan asuransi kendaraan bermotor masih memberikan kontribusi tertinggi kepada total pendapatan premi Perusahaan. Produk asuransi properti memberikan kontribusi tertinggi, yakni 60% terhadap total pendapatan premi.
Kemudian diikuti oleh produk asuransi kendaraan bermotor yang memberikan kontribusi 30%, sementara sisanya dari produk lain seperti asuransi rekayasa dan asuransi pengangkutan.
"Kami juga terus meningkatkan kerjasama dengan perbankan, perusahan pembiayaan, perusahaan penunjang usaha asuransi atau broker Asuransi, FinTech Company, dan lainnya. Kami juga melakukan inovasi komunikasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan Kerjasama pemasaran dengan pengembang FinTech," tuturnya.
Selain itu, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) juga mendukung perpanjangan insentif ini. Menurut perusahaan, keputusan tersebut bisa meningkatkan kebutuhan masyarakat serta meningkatkan produk asuransi properti.
Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara mengatakan, dengan adanya insentif ini maka akan terjadi peningkatan premi produk asuransi sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Harapan kami dari penerapan PPN DTP ini masyarakat dapat mengalihkan memiliki dana yang sebelumnya digunakan untuk pembayaran pajak dapat dialihkan ke pembayaran premi asuransi properti yang dimiliki. Perusahaan akan memanfaatkan program ini untuk peningkatan produksi premi properti di akhir tahun 2024," ujarnya kepada Kontan, Kamis (24/10).
Sampai dengan September 2024, perusahaan mencatatkan premi asuransi properti sebesar Rp 646,21 miliar. Diwe bilang, pihaknya terus berupaya untuk mencapai target premi sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2024.
Selain itu, perusahaan juga terus mengembangkan bisnis melalui peningkatan penetrasi pada market ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan melalui jalur distribusi broker asuransi dengan customer re-engagement serta peningkatan market share Perusahaan.
"Kami juga melakukan optimalisasi bisnis penugasan dan program pemerintah serta optimalisasi pada segmen Small medium Enterprise yang menjadi salah satu inisiatif strategis Perusahaan," tuturnya.
PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk juga juga berharap pemberian insensitf ini bisa menstimulasi pasar properti residensial yang kemudian akan berdampak positif pada perolehan premi di lini bisnis properti.
Chief Financial Officer Asuransi Zurich Musi Samosir mengatakan, terdapat faktor lainnya yang bisa mendorong perolehan premi asuransi properti, seperti kesadaran masyarakat atas pentingnya berasuransi.
"Kesadaran masyarakat atas pentingnya berasuransi tetap menjadi perhatian kami. Kami tetap menargetkan pendapatan premi double digit hingga akhir tahun, baik untuk segmen korporasi maupun semen ritel," kata Musi kepada Kontan, Jumat (25/10).
Pada kuartal III-2024, Zurich mencatatkan perolehan Gross Written Premium (GWP) dari asuransi properti mencapai lebih dari Rp 600 miliar.
"Kami optimistis bahwa lini bisnis properti dapat terus bertumbuh melihat adanya kenaikan nilai properti serta kesadaran akan perlindungan risiko properti yang semakin meningkat," tuturnya.
Baca Juga: Pendapatan Premi Bruto Zurich Indonesia Mencapai Rp 2,5 Triliun pada September 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News