kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,27   -11,24   -1.20%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selain BNI, BRI juga diminta untuk memberikan bantuan teknis ke Bukopin, ada apa?


Jumat, 12 Juni 2020 / 00:41 WIB
Selain BNI, BRI juga diminta untuk memberikan bantuan teknis ke Bukopin, ada apa?
ILUSTRASI. Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan Kookmin Bank berkomitmen untuk menyerap menyerap Penawaran Umum Terbatas (PUT) V alias rights issue PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), Kamis (11/6). 

Dalam keterangan resmi OJK, Kamis 11/6,  Kookmin Bank akan menjadi pemegang saham pengendali tunggal (PSPT) dengan mengambil minimal 51% saham di Bank Bukopin (BBKP). Jika ini lancar, maka grup financial terbesar di Korea Selatan (Korsel) ini akan menjadi pemegang saham mayoritas saham Bukopin (BBKP).   

“OJK sudah menerima pernyataan Kookmin Bank, grup finansial terbesar di Korea Selatan, yang saat ini memiliki 22% saham Bank Bukopin (BBKP) telah siap menjadi Pemegang Saham Pengendali Tunggal (PSPT) dengan mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 51% saham Bank Bukopin,” ujar Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (11/6).

OJK juga memastikan bahwa Kookmin Bank telah menyediakan sejumlah dana di escrow account untuk menjadi pemegang saham pengendali dalam memperkuat permodalan dan likuiditas Bank Bukopin. “Dananya sudah masuk,” ujar Anto ke KONTAN. 

Yang menarik, sebelum pengumuman resmi OJK keluar di sore hari, OJK juga mengeluarkan surat ke Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)  tertanggal 11 Juni.  Surat yang juga ditembuskan ke dewan komisaris BRI (BBRI), direksi Bukopin (BBKP), serta dewan komisaris Bukopin  (BBKP) ini meminta BRI masuk ke Bank Bukopin dengan memberikan technical assistance.  

“Utamanya untuk mengatasi likuiditas dan operasional Bukopin,” tulis  Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo dalam surat tertanggal 11 Juni ini.

Baca Juga: Emiten bank BUMN dikabarkan tambah dana ke Bukopin, intip prospek sahamnya

Dalam surat yang sama, OJK juga telah meminta pemegang saham Bukopin yakni Kookmin, Bosowa Corporindo, Kopelindo  agar memberikan kuasa kepada tim technical assistance  untuk menggunakan hak suaranya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Bukopin dalam pemilihan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Jika tak ada aral melintang RUPS Bank Bukopin akan diadakan pada tanggal 18 Juni 2020 ini. 

Upaya kontan.co.id untuk mengklarifikasi surat tersebut kepada Komisaris Utama  BRI Kartika Wirjoatmodjo, Anto Prabowo serta direksi Bank Rakyat Indonesia belum berbalas, meski pesan pendek kontan menunjukkan sudah dibaca.

 Hanya surat itu menjadikan Bank Bukopin mendapatkan technical assistance dari dua bank BUMN. Pasalnya, sebelum BRI, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga sudah memberikan technical assistance ke Bukopin utamanya untuk mengatasi likuiditas  Bukopin. 

Sumber kontan.co.id yang mengetahui masalah ini menyebut, bantuan teknis bank-bank BUMN khususnya menyangkut likuiditas , menyusul terjadinya penarikan dana nasabah-nasabah besar di Bank Bukopin. Kondisi tersebut bersamaan dengan belum ada kejelasan masuknya Kookmin Bank dalam rights issue.

Baca Juga: Sah, KB Kookmin Bank bakal jadi pengendali Bank Bukopin

"Kendalanya adalah harga yang belum cocok dengan pemegang saham Bukopin," ujar sumber itu. Pasalnya kendala likuiditas ini dikhawatirkan akan merembet ke bank-bank lain sehingga bisa berdampak sistemik ke sektor perbankan. 

Merujuk data 31 Mei 2020, PT Bosowa  Corporation memegang 23,395 saham BBKP, Kookmin Bank Co.Ltd 21,996%, Negara 8,917%, publik 45.692%.

Saat penutupan perdagangan bursa saham, Kamis (11/6), harga saham bank bersandi BBKP ditutup naik 2,42% menjadi Rp 169 per saham.


Baca Juga: OJK mengklaim Kookmin Bank siap jadi pemegang saham pengendali Bukopin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×