kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Semester I 2021, sebanyak Rp 5,43 triliun pinjaman P2P lending dari lender asing


Jumat, 23 Juli 2021 / 17:11 WIB
Semester I 2021, sebanyak Rp 5,43 triliun pinjaman P2P lending dari lender asing
ILUSTRASI. Semester I 2021, sebanyak Rp 5,43 triliun pinjaman P2P lending dari lender asing


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

CEO & Co Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan juga menyatakan, lender asing banyak memberikan likuiditas melalui P2P lending platform di Indonesia, khususnya untuk produk-produk yang secara risiko belum biasa bagi lender institusi lokal.

"Beberapa alasan lender asing melirik pasar P2P lending Indonesia karena return menarik baik untuk pinjaman produktif maupun konsumtif (contoh di jepang rate sangat kecil) dan semakin terlihat track record yang dibangun beberapa tahun terakhir oleh fintech," kata Ivan.

Akseleran bekerjasama dengan lender asing, kebanyakan melalui kantor cabang di Indonesia. Contohnya dengan J-Trust Group dari Jepang, pihaknya kerjasama melalui Bank J-Trust, lalu dengan Credit Saison dari Jepang, pihaknya kerjasama melalui Saison Modern Finance.

Ke depannya, Akseleran berharap bisa terus bekerjasama dan menciptakan sinergi dengan lender asing yang bisa memberikan dana dengan cost of fund yang rendah. Kata Ivan, tentu ini juga akan membantu UMKM Indonesia untuk bisa mendapatkan pinjaman yang lebih murah.

Baca Juga: Pinjaman Akseleran sentuh Rp 2,68 triliun hingga akhir Juni 2021

Sementara itu, Koinworks menyatakan, lender ritel asing di KoinWorks masih tergolong cukup sedikit yaitu di bawah 2% dari total akun yang ada di KoinWorks mengingat adanya regulasi yang berbeda di masing-masing negara.

"Namun hal yang menarik adalah kami memisahkan antara lender WNI tinggal di luar Indonesia, WNA tinggal di luar Indonesia dan WNA tinggal di Indonesia. Dari ketiga segmentasi ini jumlahnya masih di bawah 2% dari total akun yang ada di KoinWorks," kata Jonathan Bryan, Chief Marketing Officer KoinWorks.

Jonathan mengatakan, ada beberapa alasan kenapa lender asing tertarik menyalurkan pinjaman di Koinworks. Misalnya saja, WNI di luar Indonesia banyak menyukai bermain di KoinWorks karena mereka bisa membantu bisnis di Indonesia melalui platform KoinWorks, dimana sebelumnya tidak ada platform yang bisa support UKM.

Ditambah dengan return yang cukup bagus apabila dibandingkan dengan negara berkembang yang deposit rate-nya di bawah 2% p.a.

Selain itu, Jonathan menyebut, WNA sendiri memiliki 4 faktor utama. Yakni,  familiarity dengan P2P lending pada negaranya lalu melihat P2P Lending di Indonesia yang sedang berkembang, sehingga mereka cukup fasih dan tau bagaimana cara yang benar dalam berinvestasi di P2P Lending.

Faktor kedua adalah speed yang bisa di dapatkan karena semua serba online. Ketiga, brand, dimana KoinWorks yang juga mendapat pendanaan dari Venture Capital di berbagai negara seperti Jepang, India dan Amerika. "Faktor keempat yaitu interest rate yang baik, dimana P2P lending di Indonesia menjadi salah satu sarana diversifikasi bagi WNA," jelasnya.

Mengingat KoinWorks hanya bisa menerima dana dalam rupiah, biasanya lender yang melakukan transfer dari luar negeri cenderung lebih besar. "Namun angkanya tidak bisa kami disclose. Negara yang sudah tercatat seperti Amerika, Jepang, China, Australia, Singapura, India dan Kanada," kata Jonathan.

Selanjutnya: Inovasi dan layanan tanda tangan elektronik dukung ekosistem ekonomi digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×