Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kendati ekonomi seret, Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera masih mampu mencatatkan pertumbuhan premi. Direktur Bumiputera Nurseto mengungkapkan, hingga akhir Juni 2015, pihaknya sudah memperoleh premi Rp 2,93 triliun atau naik 8,5% dari periode sama di 2014 yakni sebesar Rp 2,7 triliun.
Menurut Nurseto, meski secara makro perekonomian di dalam negeri cenderung melambat, Bumiputera masih bisa melakukan penetrasi bisnis baik di segmen asuransi kumpulan maupun individu.
"Secara keseluruhan premi kami masih bisa tumbuh 8,46% secara year on year (yoy)," kata dia.
Perolehan premi dari segmen pasar individu masih jadi penopang terbesar dari realisasi premi Bumiputera yakni sebesar 85%. Sementara sisanya disumbang pasar asuransi kumpulan.
Hingga akhir semester I, Nurseto menyebut, kedua segmen tersebut sama-sama naik. Namun, segmen asuransi kumpulan mencatatkan growth lebih tinggi hingga semester I-2015.
Sepanjang enam bulan di 2015, Nurseto bilang, perolehan premi di segmen kumpulan ini tumbuh 10,47% dibanding periode yang sama di tahun lalu. "Sedangkan di segmen asuransi individu naik 3,54%," ujar dia.
Kinerja lebih kinclong dicatatkan dari perolehan premi untuk produk unitlink. Penjualan produk unitlink Bumiputera melonjak tinggi sejalan langkah mereka yang lebih serius menggarap produk asuransi berbalut investasi ini.
Hingga semester I 2015, perolehan premi unitlink Bumiputera menembus Rp 120,84 miliar. Tapi jika dibandingkan dengan total perolehan premi nilai premi unitlink milik Bumiputera memang lebih mini.
Secara persentase, premi unitlink Bumiputera baru mencapai 4% dari perolehan premi hingga semester I. Selebihnya yakni 96% masih berasal dari produk asuransi tradisional.
Tapi pertumbuhan unitlink terbilang melesat, karena di periode sama 2014, premi unitlink Bumiputera hanya Rp 7,15 miliar. "Jadi khusus unitlink tumbuhnya hampir 1.600%," tutur Nurseto.
Hingga akhir 2015, Bumiputera menargetkan perolehan premi Rp 7,8 triliun. Jadi, hingga tengah tahun lalu, pencapaian premi Bumiputera baru sebesar 37%. Nurseto bilang, hal tersebut masih wajar karena bisnis akan tumbuh lebih kencang di semester II.
Sampai akhir Juni 2015, Bumiputera membayar klaim Rp 1,78 triliun, naik 22,12% . Beban klaim ini didominasi klaim habis kontrak senilai Rp 699 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News