Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Federal International Finance (FIF) sepanjang semester I 2010 berhasil mencetak laba separuh dari target. Direktur FIF David Iskandar mengatakan, perusahaan berhasil mengumpulkan laba Rp 520 miliar.
"Sampai akhir tahun target laba kami Rp 1 triliun. Kami optimistis bisa mencapainya," kata David, Jumat (9/7).
Untuk pembiayaan sendiri, tahun ini FIF berharap bisa mencapai Rp 17 triliun. Presiden Direktur FIF Suhartono menyatakan angka itu setara pembiayaan satu juta unit motor baru, 250.000 unit motor bekas, dan 500.000 unit perangkat elektronik.
"Untuk motor baru kami berharap bisa membiayai 530.000 unit di semester I. Tapi pencapaiannya hanya 525.000," ujarnya.
David menimpali, meski target pembiayaan motor baru pada di semester I tidak sesuai target, pihaknya yakin target satu juta unit motor baru tetap akan tercapai tahun ini. "Masih ada momen Lebaran yang biasanya permintaan jauh lebih tinggi ketimbang hari-hari biasa," ujarnya.
Selain memanfaatkan momen Hari Raya, bulan ini bisnis FIF juga terdongkrak momen Piala Dunia. "Pembiayaan elektronik bulan ini meningkat terutama permintaan TV layar datar (LCD) kenaikannya enam sampai tujuh kali lipat. Sudah ada order 4.000 unit elektronik dan 50%-nya merupakan LCD. Kami juga terbantu PRJ," papar David.
Tak puas memanfaatkan momen, FIF juga menerapkan strategi pemasaran lain. Misal, menggaet guru untuk kredit sepeda motor dengan penawaran khusus. "Promo guru akan terus kami lancarkan. Bukti keseriusan kami menggarap segmen ini, sekarang 11% dari total nasabah kami adalah guru," ujar Suhartono.
Saat ini FIF memiliki 5,6 juta nasabah dengan jumlah nasabah aktif sebanyak 2,6 juta nasabah. FIF juga berencana kembali menggarap pasar tukang ojek.
Strategi lain menghadapi persaingan, FIF fokus pada pelayanan nasabah. Memang unsur tempat, harga, produk, dan pelayanan atawa service harus optimal semua agar mampu bersaing. Tapi, kalau sudah bisa berjalan, perusahaan harus memiliki satu unsur yang menjadi fokus. "Kami memilih memperkuat unsur pelayanan," papar Suhartono.
Salah satu caranya dengan meningkatkan interaksi konsumen dan perusahaan. "Kalau dulu pelayanan konsumen saat bertraksaksi di cabang FIF melalui beberapa fungsi. Sekarang ditangani satu fungsi, Customer Relations Executive (CRE)," paparnya.
CRE menangani BPKB, Perpanjangan STNK, pusat informasi, pusat pelayanan konsumen yang membutuhkan penjelasan angsuran atau denda, dan pelayanan pelunasan non -tunai untuk klaim asuransi.
Tahun 2009 lalu, FIF sudah memiliki tiga kantor layanan terpadu. Di 2010 ini diharapkan bertambah menjadi 18 kantor layanan terpadu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News