kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sempat jor-joran di awal tahun, penyaluran kredit korporasi mulai melandai


Senin, 08 Juli 2019 / 18:16 WIB
Sempat jor-joran di awal tahun, penyaluran kredit korporasi mulai melandai


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah jor-joran di awal tahun, industri nampaknya mulai mengerem ekspansinya menjelang paruh kedua tahun ini. Salah satu indikatornya terlihat dari data Bank Indonesia dimana penyaluran kredit kepada korporasi mulai melandai pada Mei 2019, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Pada Mei, bank sentral mencatat penyaluran kredit korporasi tumbuh 13,6% (yoy) senilai Rp 2.742,4 triliun. Sedangkan pertumbuhan bulan-bulan sebelumnya adalah April 14,1% (yoy), Maret 15,0% (yoy), Februari 15,8% (yoy), dan Januari sebesar 14,8% (yoy).

Hal tersebut juga terjadi misalnya di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100). Sepanjang tahun 2019, penyaluran kredit perseroan di segmen korporasi memang belum signifikan.

“Pada segmen korporasi hingga Mei 2019 pertumbuhannya (ytd) sebesar 4%. sedangkan secara tahunan (yoy) sudah 20%,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja kepada Kontan.co.id, Senin (8/7).

Jahja menjelaskan tak gesitnya perseroan menyalurkan kredit korporasi lantaran bank swasta terbesar di tanah air ini cukup pilih-pilih debitur. BCA cuma menyalurkan kredit ke korporasi berkualitas serta punya bisnis yang terdiversifikasi. Tujuannya guna meminimalkan resiko konsentrasi.

Sedangkan hingga Mei 2019, penyaluran kredit perseroan telah mencapai Rp 554,88 triliun, nilai ini tumbuh 14,05% (yoy) dibandingkan raihan perseroan pada Mei 2019 senilai Rp 486,50 triliun.

“Untuk segmen korporasi sendiri penopangnya dari sektor industri infrastruktur dan jasa keuangan. Sedangkan hingga akhir tahun kami menargetkan pertumbuhan di kisaran 8%-10%,” lanjutnya.

Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) justru mengalami hal sebaliknya. Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan bilang pertumbuhan kredit korporasi perseroan terus melaju.

“Sampai Juni secara tahunan (yoy) pertumbuhannya sudah mencapai 20% Yang ditopang oleh sektor industri infrastruktur dan manufaktur,” katanya saat ditemui Kontan.co.id di Gedung DPR belum lama ini.

Hingga Mei sendiri, bank berlogo angka 46 ini mencatat realisasi kredit infrastruktur mencapai Rp 112,5 triliun, tumbuh 6,3% (yoy). Putrama menambahkan, pertumbuhan tersebut memang ditopang oleh perusahaan pelat merah, khususnya di sektor jalan tol, dan kelistrikan.

Bahkan di sektor kelistrikan, penyaluran kredit perseroan hampir menyentuh Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK) sebesar 30%.

“Untuk ke PT PLN memang hampir menyentuh BMPK, tapi di jalan tol masih terbuka karena bisa joint venture, terus ada penjaminan dari pemerintah, itu kan bisa dikeluarkan dari perhitungan BMPK. Belum lagi di korporasi swasta masih sangat terbuka,” jelasnya.

Hingga akhir tahun Putrama optimistis pertumbuhan kredit korporasi BNI bisa tumbuh di kisaran 12%-13%. Sedangkan hingga Mei 2019, total penyaluran kredit perseroan mencapai Rp 503,02 triliun, tumbuh 19,37% (yoy) dibandingkan Mei 2018 senilai Rp 421,38 trliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×