kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat seret, DPK perbankan diramal moncer tahun ini


Jumat, 06 Maret 2020 / 15:51 WIB
Sempat seret, DPK perbankan diramal moncer tahun ini
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah Bank Central Asia (BCA)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

Serupa, PT Bank Mandiri Tbk memandang di awal tahun 2020 tantangan likuiditas tak seketat tahun lalu. "Sejauh ini tidak ada masalah (DPK) masih sesuai ekspektasi dan sejalan dengan RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan)," ujar Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin. 

Asal tahu saja, tahun ini Bank Mandiri membidik DPK bisa tumbuh mencapai 10% secara yoy.

Wajar saja, per Januari 2020 total DPK Bank Mandiri memang sudah cukup jumbo yakni menembus Rp 792,26 triliun. Jumlah tersebut meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 728,33 triliun atau naik 8,87% secara tahunan.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengaku pertumbuhan DPK memang belum terlalu kencang. Menurutnya, per Januari 2020 DPK OCBC NISP masih naik sebesar 3% secara yoy. 

"Awal 2020, DPK tumbuh lebih baik dibandingkan 2019. DPK juga masih tumbuh dibandingkan akhir tahun lalu," ujarnya.

Baca Juga: Turunkan GWM valas, ini jurus BI lainnya memitigasi risiko virus corona

Kendati belum tipis, Parwati tetap optimistis menyambut peningkatan likuiditas. Menurutnya, tren DPK di 2020 akan lebih melimpah sejalan dengan ekspansi bisnis yang dilakukan perusahaan. Walau tidak memasang target di 2020, Parwati berharap pertumbuhannya lebih baik dari 2019 yang terbilang lesu.

Catatan saja, tahun lalu DPK OCBC NISP nyaris stagnan atau hanya naik 0,44% yoy saja. Hal ini terjadi utamanya disebabkan dana mahal (deposito) OCBC NISP turun 6% yoy. Sejalan dengan strategi bisnis perusahaan yang mulai fokus ke dana murah.

Sebagai tambahan informasi saja, menurut BI pertumbuhan DPK di awal 2020 disebabkan oleh golongan nasabah korporasi dari sisi tabungan. Sementara untuk deposito, banyak disumbang oleh nasabah perorangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×