Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semester I-2018 menjadi momen yang tidak menyenangkan bagi PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance). Hasil investasi perusahaan asuransi umum tersebut stagnan dibanding periode yang sama tahun lalu.
Head Product Development Tanny Megah Lestari mengatakan, hingga Juni 2018, Adira Insurance hanya mampu meraup hasil investasi Rp 132 miliar, atau cenderung stagnan secara tahunan. Portofolio investasi Adira Insurance sekitar 30% masih didominasi instrumen deposito.
“Ada beberapa faktor yang menyebabkan investasi cenderung flat, dari naiknya suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia di tahun ini. Kemudian perang dagang yang menyebabkan kurs rupiah terhadap dollar turun,” kata Tanny kepada Kontan.co.id, Senin (9/7).
Meskipun belum menunjukkan hasil investasi yang memuaskan, tetapi Adira Insurance masih yakin bisa memenuhi target. Maka dari itu, Adira akan fokus memilih investasi jangka pendek seperti deposito dan obligasi short term.
Di sisi lain, kenaikan hasil investasi juga dipengaruhi pertumbuhan tren pasar uang, obligasi dan saham. Jika tiga instrumen itu mengalami kenaikan, maka membuka kesempatan bagi Adira Insurance memperoleh imbal hasil investasi yang lebih tinggi di semester II 2018.
“Harapan kami di semester II 2018 akan ada pertumbuhan investasi hingga dua digit,” ungkapnya.
Kenaikan suku bunga acuan juga turut mempengaruhi investasi Adira Insurance yang masih didominasi deposito. Kenaikan suku bunga tersebut telah meningkatkan imbal hasil deposito hingga 0,25% di semester I-2018.
Sementara itu, hingga Juni 2018, Adira Insurance sukses meningkatkan perolehan laba sekitar 17% secara year on year (yoy).
Adira berharap bisa memperoleh laba Rp 402 miliar hingga akhir tahun atau naik 15% dibandingkan tahun lalu.
Strategi yang dilakukan perusahaan adalah memaksimalkan pemasaran produk asuransi mobil Autocillin melalui jaringan distribusi dalam satu grup perusahaan atau non grup. Strategi lainnya, memasarkan produk asuransi melalui teknologi digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News