kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sepakat Ekonomi 2023 Menantang, Bankir Kompak Bisnis Tahun Depan Tetap Tumbuh


Minggu, 30 Oktober 2022 / 19:43 WIB
Sepakat Ekonomi 2023 Menantang, Bankir Kompak Bisnis Tahun Depan Tetap Tumbuh
ILUSTRASI. Nasabah melakukan kegiatan transaksi di Bank Cimb Niaga Jakarta,


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

Dalam memacu kinerja kredit, Novita menyatakan salah satu strateginya dengan fokus menggarap debitur top tier, atau regional champion dengan segmen industri yang prospektif. Hal ini, diikuti dengan beijikan manajemen risiko yang prudent.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo optimis penyaluran kredit dan himpunan dana pihak (DPK) lebih tinggi dari industri di 2023. Strateginya dengan tumbuh pada value chain di dalam ekosistem wholesale Bank Mandiri.

“Kami akan terapkan prinsip-prinsip untuk tumbuh secara agresif tapi prudent, dengan menetapkan strategi loan follow transaction, fokus pada kekuatan regional, juga kita ingin banyak porsi kredit yang dicover dengan kolateral yang baik,” ujar Sigit.

Dalam mendorong DPK, Bank Mandiri mengandalkan layanan digital Livin’ dan Kopra dalam mendorong CASA. yang saat ini memiliki rasio 73%. Lewat strategi ini, Bank Mandiri akan menjaga rasio CASA di level 73% hingga 75% untuk beberapa tahun kedepan.

“Kami melihat, tingginya CASA juga sangat bantu jaga biaya dana atau Cost of Fund (CoF) di tengah kenaikan suku bunga acuan. Sisi lain sebagai bank wholesale, sebagian besar portofolio bank mandiri adalah variabel rate yang artinya kami akan mengikuti suku bunga acuan seperti JIBOR,” jelasnya.

Sehingga Bank Mandiri melihat  yield of loan akan tetap naik, sehingga ada potensi kenaikan rasio pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) di 2023. Dari sisi likuiditas, Bank Mandiri melihat loan to deposit ratio (LDR) sedikit meningkat dibandingkan 2022.

Namun bank bersandi saham BMRI ini akan menjaga LDR  di bawah 90% tahun depan. Adapun saat ini, LDR Bank Mandiri ada di posisi 83%.

Baca Juga: Bank Sentral China Menegaskan Kembali akan Meningkatkan Dukungan Ekonomi Riil

Adapun Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan, masih optimistis dengan bisnis di 2023 masih pun masih ada tantangan. Terlebih, melihat pencapaian hingga September 2022, BCA berhasil membukukan pertumbuhan kredit 12,6% yoy.

“Mudah-mudahan dengan presentasi yang kurang lebih sama, kita bisa di 2023 tapi harus tetap berhati-hati. Meskipun tantangan masih ada, tidak mudah untuk memilah-milah sektor mana saja yang berpeluang sulit untuk ditentukan sekarang,” paparnya.

Namun, dengan jumlah populasi Indonesia sekitar 260 juta jiwa, maka sektor konsumsi masih akan selalu dibutuhkan. Baik untuk kebutuhan rumah hingga gaya hidup berupa fesyen. Ia juga melihat, sektor wisata akan semakin menggeliat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×