kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Sepanjang 2021, Alami Salurkan Pendanaan hingga Rp 1,25 Triliun


Selasa, 29 Maret 2022 / 16:29 WIB
Sepanjang 2021, Alami Salurkan Pendanaan hingga Rp 1,25 Triliun
ILUSTRASI. fintech financial technology teknologi finansial tekfin Alami


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform fintech P2P Lending syariah, ALAMI, melaporkan pertumbuhan penyaluran pendanaan di 2021. Adapun, mereka berhasil menyalurkan dana hingga Rp 1,25 triliun pada periode tersebut.

“Kita bertumbuh sekitar hampir 6 kali lipat dibandingkan tahun 2020,” ujar CEO ALAMI Group Dima Djani dalam konferensi pers, Selasa (29/3).

Selain mencatatkan pertumbuhan pendanaan, Dima juga menyebutkan pihaknya selalu menjaga rasio kredit macet pada platformnya. Tercatat, Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) dana di ALAMI mencapai 100%.

Dengan pertumbuhan tersebut, ALAMI berhasil menggelontorkan pembiayaan produktif secara kumulatif sebesar lebih dari Rp 2 triliun. Adapun, dana tersebut untuk lebih dari 8.500 proyek UMKM di Indonesia.

Baca Juga: Fintech P2P Gencar Mendapat Kucuran Dana dari Modal Ventura

“Di 2021, kita juga melakukan pembiayaan ke sektor-sektor yang jarang dilirik perbankan yang besar, dalam hal ini adalah para penambang ikan dan nelayan,” ujarnya.

Menurut Dima, pihaknya akan terus menyasar sektor-sektor yang sama tersebut di 2022 untuk semakin mendorong penyaluran pendanaan. Terlebih, optimisme tersebut ditopang juga oleh kondisi pandemi covid-19 yang dinilai sudah mereda.

Dima menargetkan pertumbuhan di tahun ini bisa mencapai lebih dari 100%. Menurutnya, pertumbuhan pendanaan di ALAMI setiap bulannya lebih menjanjikan dibandingkan sektor perbankan.

“Kita akan sangat fokus pada sektor-sektor sustainability, karena konsep keuangan syariah lebih besar dibandingkan konsep ESG, oleh karenanya kita akan menggabungkan dua hal ini,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×