kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sepanjang 2021, Alami Salurkan Pendanaan hingga Rp 1,25 Triliun


Selasa, 29 Maret 2022 / 16:29 WIB
Sepanjang 2021, Alami Salurkan Pendanaan hingga Rp 1,25 Triliun
ILUSTRASI. fintech financial technology teknologi finansial tekfin Alami


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform fintech P2P Lending syariah, ALAMI, melaporkan pertumbuhan penyaluran pendanaan di 2021. Adapun, mereka berhasil menyalurkan dana hingga Rp 1,25 triliun pada periode tersebut.

“Kita bertumbuh sekitar hampir 6 kali lipat dibandingkan tahun 2020,” ujar CEO ALAMI Group Dima Djani dalam konferensi pers, Selasa (29/3).

Selain mencatatkan pertumbuhan pendanaan, Dima juga menyebutkan pihaknya selalu menjaga rasio kredit macet pada platformnya. Tercatat, Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) dana di ALAMI mencapai 100%.

Dengan pertumbuhan tersebut, ALAMI berhasil menggelontorkan pembiayaan produktif secara kumulatif sebesar lebih dari Rp 2 triliun. Adapun, dana tersebut untuk lebih dari 8.500 proyek UMKM di Indonesia.

Baca Juga: Fintech P2P Gencar Mendapat Kucuran Dana dari Modal Ventura

“Di 2021, kita juga melakukan pembiayaan ke sektor-sektor yang jarang dilirik perbankan yang besar, dalam hal ini adalah para penambang ikan dan nelayan,” ujarnya.

Menurut Dima, pihaknya akan terus menyasar sektor-sektor yang sama tersebut di 2022 untuk semakin mendorong penyaluran pendanaan. Terlebih, optimisme tersebut ditopang juga oleh kondisi pandemi covid-19 yang dinilai sudah mereda.

Dima menargetkan pertumbuhan di tahun ini bisa mencapai lebih dari 100%. Menurutnya, pertumbuhan pendanaan di ALAMI setiap bulannya lebih menjanjikan dibandingkan sektor perbankan.

“Kita akan sangat fokus pada sektor-sektor sustainability, karena konsep keuangan syariah lebih besar dibandingkan konsep ESG, oleh karenanya kita akan menggabungkan dua hal ini,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×