Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang sempat mencapai Rp 16.500 bikin sejumlah bank mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) valas yang tinggi.
Merujuk data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sampai Juli 2020 terhimpun DPK valas senilai Rp 904 triliun, atau setara 14,1% dari total DPK senilai Rp 6.388 triliun.
Sepanjang pandemi, pertumbuhan DPK valas selalu melampaui pertumbuhan DPK rupiah. Sejak Januari hingga Juli DPK valas telah tumbuh 8,9%, sedangkan DPK rupiah dengan pertumbuhan 4,5%.
Bahkan dibandingkan Juni 2020, DPK valas masih tumbuh 3,0% dibandingkan DPK rupiah yang cuma tumbuh 0,3%.
Baca Juga: Menguat tipis, berapa kurs dollar-rupiah di BRI, hari ini Jumat 4 September 2020?
Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), Lani Darmawan, mengakui hal tersebut. ia bilang selama pandemi DPK valas perseroan memang tumbuh cukup signifikan, terutama untuk simpanan tabungan dan deposito.
“CASA (current account and saving account) valas terutama memang tumbuh signifikan hingga 20%, namun deposito valas menurun,” katanya kepada KONTAN, Jumat (4/9).
Meski tumbuh pesat, Lani bilang sejatinya kebutuhan likuiditas valas tak besar karena kebutuhan kredit dalam valas juga tak besar. Perseroan fokus menghimpun DPK rupiah, terutama dari dana murah untuk mengefisiensikan biaya dana.
Hal senada juga disampaikan Presiden Direktur PT Bank Panin Tbk (PNBN) Herwidayatmo. Ia mengatakan, sejak awal kuartal II-2020 terjadi peningkatan DPK valas yang tinggi, meskipun menurutnya secara tahunan masih menurun
Baca Juga: Kurs dollar-rupiah Bank Mandiri hari ini Jumat 4 September, cek sebelum tukar valas
Ini sesuai dengan tren nilai tukar rupiah yang mulai menanjak pada awal Maret, dan berada di titik puncak pada akhir Maret 2020 dengan nilai tukar Rp 16.550 per dolar AS.
“Jika dilihat secara tahunan per Juni 2020, sebenarnya masih turun 1,57%, namun kalau dilihat pada kuartal II-2020, pertumbuhan total DPK sebesar 4,0%, DPK valas kami tumbuh 3,4%,” katanya kepada KONTAN.
Baca Juga: Kurs dollar-rupiah di BCA hari ini Jumat 4 September, periksa sebelum tukar valas
Sementara PT Bank Tabungan Tbk (BBTN) mencatat pertumbuhan valas hingga empat kali lipar, dari Rp 3,05 triliun akhir tahun lalu menjadi Rp 12,19 triliun pada Juni 2020.
Pertumbuhan utamanya ditopang simpanan giro yang tumbuh puluhan kali lipat dari senilai Rp 7,07 miliar akhir tahun lalu menjadi Rp 3,29 triliun pada Juni 2020. Pun deposito yang tumbuh dua kali lipat dari Rp 2,98 triliun akhir tahun lalu, menjadi Rp 8,83 triliun per Juni 2020.
“Dana valas kami tumbuh cukup signifikan pada semester I, namun kebutuhannya valas kami sebenanrya tak banyak mengingat nasabah mayoritas BTN adalah sektor properti yang penghasilannya dalam Rupiah,” ungkap Direktur Distribution & Retail Funding BTN.
Selanjutnya: Masih melemah, berapa kurs dollar-rupiah di BCA hari ini, Kamis 3 September 2020?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News