kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sepekan, Bank Mandiri salurkan KUR Rp 200 miliar


Minggu, 06 September 2015 / 22:25 WIB
Sepekan, Bank Mandiri salurkan KUR Rp 200 miliar


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk, baru selama sepekan ini meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digagas oleh pemerintah tahun 2015 ini. Bank dengan kode emiten BMRI ini telah merealisasikan penyaluran KUR mencapai Rp 200 miliar dimana sebagian besar atau mencapai 80% merupakan KUR mikro.

Direktur UKM/ UMKM Bank Mandiri, Tardi menuturkan, KUR mikro dengan maksimal pinjaman sebesar Rp 25 juta memang mendominasi permintaan KUR di seluruh Indonesia. Hal ini berbeda dengan KUR ritel dengan plafon dana pinjaman sebesar Rp 25 juta sampai dengan Rp 500 juta.

KUR ritel, kata Tardi, memang sedikit lebih membutuhkan waktu untuk penyalurannya. Proses KUR ritel memang lebih memerlukan waktu karena perlu untuk melakukan collecting data calon debitur KUR ritel. "KUR ritel jika sudah book, akan lebih tinggi penyalurannya. Karena itu, memerlukan collecting data yang lebih banyak untuk KUR ritel," ucap Tardi kepada KONTAN, Minggu (6/9).

Dalam penyaluran KUR ini, bank dengan kode pita emas melakukan sosialisasi di seluruh wilayah bekerjasama dengan Kementerian UMKM di setiap wilayah Republik Indonesia. Bank Mandiri optimis, sisa waktu lebih kurang empat bulan sampai akhir tahun akan mampu dimanfaatkan perseroan untuk menyalurkan KUR yang diamanatkan oleh pemerintah sebesar Rp 3 triliun.

Meski begitu Tardi mengakui, Bank Mandiri belum menyalurkan KUR TKI. Hal ini lantaran perseroan masih mengkaji skema baru dalam hal collecting atau penagihan pinjaman KUR TKI di luar negeri. Bank Mandiri, kata Tardi, akan mencoba untuk melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang akan berperan sebagai penagih atau agen collecting KUR di luar negeri.

"Nasabah atau debitur KUR TKI setelah menerima pinjaman dan menggunakannya tentu akan ada di luar negeri. Sehingga, resource income ada di negara tempat TKI bekerja di luar negeri. Dengan demikian, sangat diperlukan bantuan tenaga dari pihak ketiga untuk melakukan penagihan di luar negeri. Skemanya seperti apa, kami masih memikirkan yang paling baik," kata Tardi.

Kerjasama dengan pihak ketiga sebagai agen penagih pembiayaan KUR TKI ini tentu memerlukan dana. Bank Mandiri, kata Tardi, akan menggunakan subsidi bunga KUR TKI sebesar 12% untuk dibagi dengan pihak penagih sebagai ongkos penagihan pinjaman. Hingga saat ini, Bank Mandiri masih mencari pihak yang akan diajak untuk bekerjasama sebagai pihak collecting.

"Subsidi bunga KUR TKI yang diberikan oleh pemerintah sebagai akan dibagi dengan pihak penagih. Kami masih akan diskusikan lebih lanjut dengan pihak penagih untuk hal ini. KUR TKI masih belum jalan. cerita sukses penyaluran KUR TKI oleh Bank Mandiri tidak banyak, sehingga perseroan masih melakukan pembenahan untuk penyaluran KUR TKI ini. Kami masih mencari bentuk yang lebih baik," ujar Tardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×