Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) hari ini memaparkan, pertumbuhan kredit perbankan secara year on year (YoY) per September hanya mencapai 22,9%. Angka ini lebih rendah dari pencapaian bulan sebelumnya yakni 23,6%.
"Perlambatan terutama terjadi pada kredit modal kerja yaitu 21,9% (yoy)," papar Direktur Eksekutif Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Dody Budi Waluyo saat membacakan hasil RDG di gedung BI, Kamis (8/11).
Pada periode tersebut, kredit investasi naik signifikan hingga 30,4% (yoy). Sedangkan kredit konsumsi tumbuh di bawah rata-rata yaitu 19,6%.
Kredit konsumsi yang tak mencapai 20% tersebut disebut Dody lantaran kegiatan perekonomian di kuartal III di bawah perkiraan BI.
"Penerapan LTV (loan to value) itu tidak terlalu berpengaruh ke sektor kredit konsumsi," jelasnya.
Tanpa menyebut secara rinci, bank sentral menjamin, kekuatan modal bank atau capital adequacy ratio (CAR) masih terjaga jauh di atas ketentuan 8%. Sedangkan kredit macet atau non performing loan (NPL) berada di bawah 5%.
BI memperkirakan, hingga akhir tahun pertumbuhan kredit mencapai 22%-23%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News