kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Setengah tahun rupiah stabil, bank ikut ambil untung


Selasa, 16 Juli 2019 / 20:14 WIB
Setengah tahun rupiah stabil, bank ikut ambil untung


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pernah menyentuh nilai tertinggi di level Rp 14.525, Rupiah kembali berada pada level di bawah Rp 14.000 sejak kemarin setelah mencapai kinerja serupa pada Februari lalu. Kinerja mata uang Garuda yang mumpuni ini turut bikin perbankan ambil untuk dengan meningkatnya transaksi valuta asing (Valas).

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, sepanjang semester 1/2019 telah mencatat pertumbuhan transaksi valas mencapai 50% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Semester ini nilai transaksi meningkat hampir 50% (yoy) dengan nilai mencapai US$ 11 miliar,” kata Direktur Keungan BRI Haru Koesmahargyo kepada Kontan.co.id, Selasa (16/7).

Dari transaksi tersebut, Haru bilang kontribusi terhadap pendapatan komisi perseroan mencapai Rp 40 miliar. Meski tak merinci targetnya, Haru menambahkan, ke depan seiring menguatnya Rupiah bank terbesar di tanah air ini juga optimis pendapatan perseroan atas transaksi Valas juga makin meningkat

“Apabila melihat perkembangan terakhir seperti surplus trade balance, kemudian kemungkinan cut rate FFR maka kurs Rupiah akan menguat,” lanjutnya.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jan Hendra juga menyatakan perseroan mengalami hal serupa. Meski demikian, Hendra bilang bank swasta terbesar di tanah air ini tak mencatat transaksi Valas setara khusus, melainkan menggabungkannya dengan transaksi treasury.

Treasury related tumbuh 44% (yoy) hingga Mei 2019 sejalan dengan kenaikan volume SWAP,” katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (16/7).

Pada periode yang sama, pendapatan dari transaksi treasury perseroan juga mencapai Rp 1,2 triliun. Nilai ini setara 17% dari total pendapatan non bunga perseroan.

Sementara Presiden Direktur PT BAnk OCBC NISP Tbk (NISP) Parwati Surjaudaja sebelumnya juga mengatakan transaksi valas turut menopang pendapatan komisi perseroan.

“Pertumbuhan fee based income kami mencapai double digit di semester satu ini yang ditopang oleh transaksi valas, dan marketable securities,” kata Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja saat ditemui Kontan.co.id, Senin (15/7).

Hingga Mei 2019, perseroan sendiri telah mengoleksi total pendapatan komisi , provisi, dan administrasi mencapai Rp 363,63 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×