kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.201   60,44   0,85%
  • KOMPAS100 1.107   12,17   1,11%
  • LQ45 879   12,50   1,44%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,62   1,49%
  • IDXHIDIV20 541   6,13   1,15%
  • IDX80 127   1,51   1,20%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 149   1,78   1,20%

Siap-siap, BCA Akan Bikin Platform Digital untuk Mengkolaborasikan Pelaku Usaha


Sabtu, 02 Maret 2024 / 21:18 WIB
Siap-siap, BCA Akan Bikin Platform Digital untuk Mengkolaborasikan Pelaku Usaha
ILUSTRASI. BCA meluncukan aplikasi Merchant BCA pada Sabtu (2/3/2024)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Central Asia Tbk (BCA) akan terus melakukan inovasi layanan berbasis digital. Tidak hanya memperkuat kapabilitas aplikasi digital yang sudah ada, bank ini akan mengembangkan platform digital baru guna meningkatkan layanan kepada nasabah. 

Saat ini, BCA telah memiliki aplikasi MyBCA dan BCA Mobile untuk melayani beragam transaksi nasabah individu. Adapun aplikasi Welma sebagai layanan investasi telah diintegrasikan ke MyBCA.

Untuk melayani mitra merchant, bank ini juga telah menghadirkan aplikasi Merchant BCA. Aplikasi ini bertujuan untuk menyederhanakan transaksi keuangan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung pertumbuhan penjualan merchant. 

Selain itu, BCA juga akan menyiapkan platform digital baru yang akan memungkinkan para pengusaha bisa berinteraksi dalam satu ekosistem. “Kami akan menciptakan suatu platform supaya nasabah tidak hanya memiliki layanan banking dan mendapat dukungan dari BCA, tapi bagaimana agar pengusaha bisa berinteraksi di dalam satu ekosistem,” ungkap Santoso Liem, Direktur BCA saat ditemui KONTAN, Sabtu (2/3).

Baca Juga: BCA Hadirkan Aplikasi Merchant Khusus Bagi Pelaku Usaha, Ini Kegunaannya

Santoso mengatakan, pengembangan platform baru itu akan dimulai tahun ini dan sudah masuk dalam rencana bisnis bank. Namun, ia belum bisa memastikan waktu peluncuran resminya ke pasar. Sebab dalam pengembangan sebuah platform digital, BCA selalu mengawali dengan uji coba lebih dahulu untuk menyempurnakan kekurangannya sebelum resmi diperkenalkan.

Rencana pengembangan platform tersebut dilakukan karena BCA melihat bahwa membangun bisnis saat ini sudah tidak bisa lagi menerapkan konsep zaman dulu dimana pengusaha besar memproduksi segala barang di dalam grupnya sendiri. 

Santoso bilang, pengusaha saat ini sudah harus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bisa tumbuh berkelanjutan dan menghasilkan produk yang bisa dijual dengan harga lebih murah ke konsumen. 

BCA sebagai bank akan berperan memfasilitasi atau mempertemukan pengusaha besar dengan supplay chain dan juga konsumen dalam satu platform. “Saat ini permasalahannya adalah bagaimana mengkolaborasikan semua agar menghasilkan produk yang dijual lebih murah ke konsumen. Itu yang jadi perhatian.  Jadi, peran bank memfasilitasi individu, pengusaha kecil, menengah dan besar, ada ritel, ada produksi, ada yang bahan mentah. Semua  itu akan kita orkestra.” tutur Santoso. 

Baca Juga: Blu by BCA Digital Catat Volume Transaksi Rp 181,9 Triliun pada 2023

Tahun ini, BCA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) di bidang teknologi informasi (TI) lebih dari Rp 8 triliun.  Santoso menyampaikan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk memelihara platfom TI yang sudah dimiliki bank dan juga pengembangan platform-platform baru.

Seiring dengan pengembangan digital yang terus dilakukan, transaksi nasabah BCA saat ini sudah didominasi lewat digital. Tahun 2023, bank ini mencatatkan volume transaksi digital sebesar Rp 24.825 triliun, meningkat 8,36% secara tahunan atau year on year (yoy). Frekuensi transaksinya mencapai 25,6 miliar atau meningkat 27,3% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×