kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.272   -75,00   -0,46%
  • IDX 7.072   87,75   1,26%
  • KOMPAS100 1.056   15,28   1,47%
  • LQ45 830   12,75   1,56%
  • ISSI 214   1,84   0,87%
  • IDX30 423   6,75   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,91   1,58%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,55   0,45%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Simak Jurus Perbankan Mengerek RoE pada Tahun Ini


Sabtu, 12 Agustus 2023 / 13:40 WIB
Simak Jurus Perbankan Mengerek RoE pada Tahun Ini


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio laba yang dihasilkan bank besar dari modalnya pada semester I-2023 ini meningkat cukup tinggi, alhasil Rasio return on equity (RoE) pun ikut naik. 

Sejumlah bank akan fokus meningkatkan kemampuan memberikan keuntungan bagi para pemegang sahamnya dalam beberapa tahun ke depan. RoE pun ditargetkan mengalami kenaikan signifikan dalam tiga tahun ke depan.

Rasio RoE ini merupakan indikator yang sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen.

Bank yang paling menguntungkan bagi investor jatuh ke tangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Mandiri.

Baca Juga: BTN Siap Jual Aset Kredit Bermasalah di Semester II 2023

RoE BCA ada di urutan pertama dengan RoE pada semester I-2023 mencapai 24,2%, naik dari posisi 19,6% pada periode sama tahun sebelumnya. Sementara BMRI ada di urutan kedua dengan RoE mencapai 21,9%. Angka ini naik dari periode sama tahun 2022 yang hanya tercatat 19,9%.

Merujuk pada laporan keuangan pada semester I-2023, BCA mencatatkan kinerja laba bersih sebesar Rp 24,19 triliun pada semester I-2023. Perolehan tersebut tumbuh 34% YoY dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 18,04 triliun. Total aset BCA naik 7,3% YoY menjadi Rp 1.357 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.264 triliun.

Adapun BMRI membukukan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasi senilai Rp 25,2 triliun, meningkat 24,9% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 20,20 triliun. Pada periode yang sama, aset Bank Mandiri mencapai Rp 1.963,98 triliun, naik 1,43% YoY.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menyampaikan, peningkatan ROE tersebut didorong oleh peningkatan laba bersih konsolidasi yang berhasil tumbuh 25,9%. 

"Pencapaian ini merupakan hasil dari implementasi strategi berkelanjutan yang kami jalankan," kata Sigit.

Beberapa kontribusi pencapaian laba antara lain yaitu pendapatan bunga bersih (NII) Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp48,3 Tn atau naik 11,7% yoy, didorong oleh pertumbuhan kredit yang prudent sebesar 11,8% YoY.

NIM Bank Mandiri secara konsolidasi juga mengalami pertumbuhan sebesar 19 bps YoY menjadi 5,56% yang didukung oleh Cost of Fund (CoF) yang masih berada di level rendah sebesar 1,79%. 

Di samping itu, Bank Mandiri mampu mempertahankan efektivitas biaya operasional yang tercermin dari rasio CIR konsolidasi menjadi sebesar 37,05% atau turun 377 bps. Bank Mandiri pun terus berupaya untuk memperbaiki kualitas aset dengan berhasil menekan rasio NPL menjadi 1,64% di Kuartal II 2023 sehingga dapat menghemat CKPN. Rasio Cost of Credit (CoC) juga berhasil turun sebesar 23 bps yoy menjadi 1,19%.

Sementara RoE dua bank besar lainnya masih berada di bawah 20% pada semester I-2023.  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menghasilkan RoE 16,97% pada semester I-2023, naik dari 16,31% pada periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Dorong NZE, Mandiri Salurkan Kredit Berkelanjutan Rp 242 Triliun per Semester I 2023

Adapun Bank Tabungan Negara (BTN) menghasilkan RoE mencapai 11,95% turun 447 basis poin (bps) dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 16,42%.

BTN berkomitmen untuk meningkatkan RoE mencapai 13%. Di jajaran bank pelat merah, BTN merupakan bank dengan kemampuan paling kecil dalam menghasilkan laba dari modalnya.

Direktur Manajemen Risiko BTN Setiyo Wibowo menjelaskan, menurunnya RoE pada semester I/2023 ini karena penambahan modal yang efektif pada awal tahun 2023 lalu, alhasil equity perseroan naik 35,31%.

Untuk diketahui, pada Januari 2023 BTN sukses meraup dana segar sebesar Rp 4,13 triliun. Dana ini diperoleh dari hasil penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Untuk mendapatkan tambahan modal itu, BBTN menerbitkan 3,44 miliar saham baru seri B yang setara dengan 24,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×