Simak Progres Penggabungan UUS BTN dan Bank Victoria Syariah

Senin, 04 Agustus 2025 / 23:34 WIB

ILUSTRASI. Dari kiri: Project Director Tim Strategi Pengembangan Syariah Bank Tabungan Negara (BTN) Alex Sofjan Noor, Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar, Kepala Divisi BTN Syariah Abdul Firman, dan Dewan Pengawas BTN Syariah Mohamad Teguh saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Unit Usaha Syariah BTN 2025 di Jakarta, Jumat (4/7/2025). Rakernas BTN Syariah 2025 menjadi moment bagi manajemen untuk konsolidasi menyamakan visi mendukung spin off sampai lahirnya Bank Umum Syariah (BUS) BTN yang ditargetkan sebelum akhir 2025 ini. BUS diharapkan dapat memberikan solusi yang komprehensif, digital dan modern bagi masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik. (Foto Dok. BTN)

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Victoria Syariah (BVIS) siap bergabung dengan Unit Usaha Syariah (UUS) milik Bank BTN. Rencana ini sesuai aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan unit syariah di bank konvensional pisah jadi bank syariah penuh paling lambat Februari 2026.

Lewat penggabungan ini, BVIS dan UUS BTN bakal jadi satu dan berubah bentuk jadi Bank Umum Syariah (BUS) yang lebih besar dan kuat. Proses ini juga merupakan lanjutan dari aksi Bank BTN yang udah resmi beli seluruh saham BVIS. Dengan langkah ini, BTN pengin dorong BTN Syariah jadi bank syariah terbesar nomor dua di Indonesia.

Direktur Utama BVIS, Dery Jauhari memastikan proses penggabungan itu akan dilakukan sesuai rencana. Ia bilang bahwa pihaknya terus siapin langkah-langkah buat dukung rencana besar BTN ini. Rencananya, proses pemisahan unit syariah (spin-off) BTN Syariah bakal dilakukan sekitar Oktober sampai November 2025.

“Setelahnya, BVIS dan BTN Syariah bakal bersatu dengan nama dan visi baru. Targetnya, jadi bank syariah yang lebih efisien, inklusif, dan pastinya tetap berbasis nilai-nilai syariah,” kata Dery dalam keterangannya, Senin (4/8).

Tapi sebelum itu terjadi, BVIS akan gelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di bulan Agustus ini. Rapat ini penting banget karena jadi langkah awal buat proses spin-off tadi.

Dery juga menegaskan semua proses izin dari berbagai pihak kayak OJK, Bank Indonesia, Kementerian BUMN, sampai Danantara sudah dijalani sesuai aturan. Mereka pengin pastiin semua prosesnya sesuai tata kelola yang baik dan regulasi yang berlaku.

Seperti diketahui, rencana ini juga udah dapet restu dari Presiden Prabowo lewat Kementerian BUMN sejak Mei 2025. Bahkan, RUPS BTN sendiri juga udah menyetujui restrukturisasi ini sejak Maret 2025.