kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak target dan strategi Bank BTN dan Bank DKI menggenjot kinerja tahun 2020


Kamis, 12 Desember 2019 / 22:29 WIB
Simak target dan strategi Bank BTN dan Bank DKI menggenjot kinerja tahun 2020
ILUSTRASI. Gedung?Menara Bank BTN di Jakarta, Selasa (10/12/2019).


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah Bank telah merancang target dan strategi bisnis mereka pada 2020. Salah satunya adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank DKI.

Pada tahun 2020 Bank BTN membidik pertumbuhan aset sebesar 4% - 7%, pertumbuhan kredit sebesar 5% - 7%, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7%-9%, dan laba tumbuh sebesar Rp 3 triliun.

Baca Juga: Komisaris BTN belum jalani fit and proper test, begini penjelasan OJK

Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury mengatakan, strategi bisnis Bank BTN tahun 2020 akan fokus pada memperhatikan perkembangan isu strategis eksternal dan internal yang dihadapi.

Untuk strategi perkreditan pada tahun 2020, Bank BTN akan meningkatkan KPR non subsidi untuk mengurangi ketergantungan pada KPR subsidi. Selain itu, perusahaan akan meningkatkan kredit bermarjin tinggi.

Perusahaan juga akan melanjutkan perbaikan proses bisnis dan perbaikan dokumen kredit. "Untuk strategi pendanaan, Bank BTN akan rekomposisi sebagian dana wholesale jatuh tempo dengan DPK dan wholesale dengan rate yang lebih rendah, serta mengembangkan CASA berbasis transaksional,"kata Pahala Mansury di DPR, Kamis (12/12).

Untuk fee based income, Bank BTN akan mengembangkan fee dari transaksi elektronik dan meningkatkan fee treasury.

Baca Juga: Begini strategi BTN dorong penyaluran KPR di tahun 2020

Sementara itu, Bank DKI juga sudah mempunyai rencana kerja dan target pada tahun 2020. Direktur Utama Bank DKI, Zainuddin Mappa mengatakan pada tahun 2020, Bank DKI proyeksikan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 8%-10%, sedangkan pertumbuhan kredit sebesar 11-13%.

"Kebijakan strategis Bank DKI adalah membangun sinergi dengan mengacu pada enam aspek utama yakni Aspek bisnis, aspek customer, aspek SDM, aspek support pemprov, aspek GCG, dan aspek strategis,"kata Zainuddin Mappa.

Baca Juga: Terungkap kasus pembobolan ATM Rp 800 juta di Pondok Aren, berikut faktanya

Untuk aspek bisnis, dengan memperkuat kolaborasi dan sinergi dengan pemprov DKI, BUMD, dan komunitas bisnis di DKI Jakarta pada DKI Business Linkage. Aspek Customer dengan pengembangan digital banking sebagai finansial yang lengkap bagi nasabah.

Sementara aspek SDM, dengan memperkuat kapasitas dan kapabilitas Sumber Daya Manusia untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Aspek support pemprov dengan mendukung program pemerintah DKI Jakarta. Aspek GCG dengan pertumbuhan kinerja positif yang dilandasi dengan tata kelola yang baik.

Sedangkan Aspek strategis, dengan persiapan dan atau pelaksanaan aksi korporasi atau IPO, kemitraan strategis, dan spin off syariah.

Baca Juga: Bank DKI raih penghargaan BPD terbaik

"Meningkatkan penyaluran kredit kepada segmen UMKM, konsisten dan berusaha meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui penyetoran dividen setiap tahun,"jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×