Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Simas Insurtech mencatat pendapatan premi asuransi kendaraan senilai Rp 23 miliar di sepanjang tahun 2024.
Direktur Utama Simas Insurtech, Teguh Aria Djana menyatakan bawa pendapatan premi pada segmen tersebut mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya karena perusahaan sedang melakukan pengetatan dari sisi underwriting.
Kendati demikian, perusahaan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan kinerja asuransi kendaraan.
Baca Juga: Grab Buka Suara Terkait Tuntutan THR Ojol
"Di tengah penurunan market otomotif, diversifikasi produk asuransi menjadi salah satu strategi. Misalnya tidak hanya asuransi kendaraan, kami bisa mempromosikan bundling produk asuransi lain dengan pembelian asuransi kendaraan ini," ujarnya kepada Kontan, Senin (17/2).
Perusahaan juga memberikan tambahan asuransi rumah ataupun kecelakaan diri pada bundling produk. Selain itu tambahan service seperti layanan darurat (Emergency Roadside Assistance) juga diharapkan dapat menambah nilai jual.
Teguh menekankan, perusahaan terus berupaya untuk memperkuat proses underwriting, dengan analisa data berbasis teknologi untuk memantau tren risiko seperti klaim dan frekuensi kecelakaan.
Adapun di sepanjang tahun 2025 ini, Simas Insurtech menargetkan pendapatan premi asuransi kendaraan bisa mencapai senilai Rp 50 miliar.
Baca Juga: Prudential Indonesia Sebut Pendapatan Premi dari Kanal Bancassurance Masih Bertumbuh
Selanjutnya: HP Blank Mendadak? Ikuti Langkah Mudah Ini untuk Memperbaikinya
Menarik Dibaca: HP Blank Mendadak? Ikuti Langkah Mudah Ini untuk Memperbaikinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News