kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMF akan merevisi target 2016 jika PMN batal


Rabu, 11 November 2015 / 22:15 WIB
SMF akan merevisi target 2016 jika PMN batal


Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri

 JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menyatakan akan melakukan revisi target pada 2016, jika penyertaan modal negara (PMN) tidak terealisasi.

"Kami akan melakukan penyesuaian target jika perseroan tidak mendapatkan PMN pada 2016. Karena pasti memberikan dampak buat SMF, sehingga kami mau nggak mau harus menurunkan target," kata Direktur Utama SMF Rahardjo Adisusanto, Rabu (11/11).

Rahardjo menegaskan, PMN berguna untuk meningkatkan kapasitas usaha SMF sehingga memungkinkan mereka menyalurkan pinjaman lebih besar untuk mendukung KPR.

"Jika dengan dana PMN sesungguhnya kita bisa lebih besar kapasitas perusahaan ini, kalau jadinya nggak cair, ya sudah kita turunkan target penyaluran pinjaman, mengurangi penerbitan surat utang dan mencari alternatif untuk pencarian dana murah," kata dia.

Rahardjo juga mengatakan apabila PMN tersebut tidak dicairkan, dapat mengganggu program satu juta rumah dan penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pasalnya untuk menjalankan kedua program tersebut membutuhkan dana yang besar, sedangkan dana yang dimiliki pemerintah sangat terbatas.

"Iya yang terganggu itu pasti program sejuta rumah dan penyaluran kredit buat perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), karena dana PMN tahun 2015, Juli kemarin kan sudah habis. Makanya kami sangat meminta dukungan pemerintah untuk ini," katanya.

Dari informasi yang dihimpun Antara, SMF akan mendapatkan PMN untuk tahun anggaran 2016 sebesar Rp 1 triliun.

Rahardjo juga menambahkan, PMN SMF untuk tahun anggaran 2015 kemungkinan akan cair pada akhir tahun dan digunakan untuk pendanaan tahun depan.

Sementara itu, sepanjang 2015 SMF menargetkan pinjaman Rp 3,5 triliun, hingga akhir Oktober 2015 pinjaman sudah terealisasi Rp 3 triliun. Atas hal tersebut, Rahardjo mengatakan tidak akan merevisinya meski waktu yang tersisa sekitar satu bulan setengah lagi.

"Target pinjaman tahun ini Rp3,5 triliun. Kami tidak akan revisi walaupun ini tidak mudah dengan kekurangan Rp500 miliar itu. Mudah-mudahan bisa dikejar selama November atau sampai akhir Desember nanti," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×