kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

SMF menyalurkan pembiayaan KPR hingga Rp 2 triliun


Kamis, 04 Oktober 2018 / 09:47 WIB
SMF menyalurkan pembiayaan KPR hingga Rp 2 triliun
ILUSTRASI. Rumah bersubsidi


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menyediakan dana khusus untuk program Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di seluruh Indonesia. Agenda ini masuk dalam program FLPP Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Direktur Sekuritas dan Pembiayaan SMF Heliantopo mengaku telah menyediakan dana sebesar Rp 2 triliun untuk merealisasikan program tersebut. Pada tahap awal, SMF telah menandatangani kerja sama dengan Bank Jatim dan Bank Jatim Syariah, dalam rangka penyaluran pembiayaan pemilikan rumah rumah sejahtera bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

”Kerja sama dengan Bank Jatim ini merupakan yang pertama yang dilakukan di Jawa Timur, pasca dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.463/2018 Tentang Proporsi Pendanaan Pembiayaan atau Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejatera,” kata Heliantoto, Rabu (3/10).

Skema baru yang mengacu pada surat keputusan Menteri PUPR No.463/2018 dan mulai diberlakukan 20 Agustus 2018. Skema ini mengatur pembiayaan, di mana sekitar 75% nilai kredit akan dibiayai oleh Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) Kementerian PUPR, sementara sisanya 25% ditanggung oleh pihak perbankan.

Dengan adanya aturan ini, Heliantopo mengatakan bahwa pihak perbankan tidak perlu khawatir dengan ketersediaan likuiditas, karena SMF telah menyediakan dana khusus yang bisa digunakan untuk program FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Bank bisa dikatakan tidak mengeluarkan likuiditas untuk melaksanakan program KPR FLPP, karena 75% ditanggung BLU PPDPP, sedangkan 25% ditanggung SMF. Bank otomatis tidak mengeluarkan modal sendiri, mereka hanya perlu memasarkannya saja,” ungkapnya.

Tahun ini SMF menargetkan penyaluran dana hingga Rp 10 triliun kepada perbankan di seluruh Indonesia. Dari target tersebut, hingga semester I tahun ini sudah terserap sekitar 50%. Sementara di tahun 2017 lalu, penyerapan dana SMF mencapai realisasi Rp 7,39 triliun.

Bank Jatim memasang target penyaluran pembiayaan hingga 1.200 rumah sampai akhir 2018 ini. Dan hingga bulan September 2018, Bank Jatim sudah merealisasikan sebanyak 800 unit rumah. Jumlah itu diharapkan bisa bertambah di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×