Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart) melihat potensi kredit investasi di Indonesia masih cukup besar, terutama untuk sektor infrastruktur dan kredit jangka panjang lainnya.
Rino Donosepoetro, CEO Standar Chartered Bank Indonesia menjelaskan potensi kredit investasi masih sangat besar khususnya untuk pembiayaan infrastruktur. Kendati demikian, Stanchart akan lebih membidik kredit modal kerja yang jangka waktunya lebih pendek.
“Untuk porsi kredit investasi sekitar 23% dari total kredit yang disalurkan,” jelas Doni sapaan akrabnya saat ditemui di acara public expose kuartal I-2018, Senin (14/5).
Menurutnya Stanchart Indonesia memang sedang mengurangi kredit jangka panjang seperti kredit investasi. Namun kredit investasi dirasa akan terus bangkit seiring fundamental ekonomi yang kian membaik. Untuk kredit modal kerja sendiri saat ini memiliki porsi sekitar 58%, naik dari tahun lalu yang sekitar 46%.
Sekadar informasi, hingga kuartal I-2018, Stanchart telah menyalurkan kredit hingga Rp 24,38 triliun, tumbuh tipis 1% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 24,03 triliun. Kualitas kredit kian membaik dengan rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing loan (NPL) di level 3,90%, turun dari tahun sebelumnya sebesar 5,77%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News