kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Stanchart sibuk berbenah kredit UMKM


Senin, 14 Oktober 2013 / 10:01 WIB
Stanchart sibuk berbenah kredit UMKM
ILUSTRASI. Kasus harian Covid-19 di Indonesia sudah menembus 500 kasus per hari dalam beberapa waktu terakhir. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay


Reporter: Adhitya Himawan, Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Jangan heran jika di kemudian hari bankir asing mencari calon nasabah di pasar-pasar tradisional. Maklum saja, Bank Indonesia (BI) mewajibkan perbankan Tanah Air menggenjot kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga sebesar 20% dari total portofolio kredit.
Aturan ini tentu menjadi tantangan berat, khususnya bagi perbankan asing yang selama ini asyik bermain di kredit korporasi.

Tom Aaker, Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart) mengatakan, pihaknya optimistis bisa memenuhi aturan tersebut. Dia mematok minimal pertumbuhan kredit UMKM sebesar 20% saban tahunnya. Hingga Agustus lalu, pertumbuhan kredit UMKM Stanchart sudah tumbuh 30%. Target pertumbuhan tahun ini sebesar 40%. Meski enggan merinci, Tom menyebut saat ini kredit UMKM Stanchart masih di bawah 20% dari total kredit.

Demi memenuhi aturan BI, Stanchart terus berbenah. Salah satu caranya yakni menyalurkan kredit lewat pihak ketiga (chanelling). Di Juni lalu, Stanchart mengucurkan kredit ke Bank Andara sebesar Rp 57 miliar. Mitra lain yakni Bank Sahabat Purba Danarta.

Fokus kredit ekspor

Strategi lain, Stanchart fokus menggenjot kredit ekspor. Alasannya, rencana BI yang bakal memasukkan kredit ekspor dalam kewajiban minimum 20% kredit UMKM. Tom optimistis BI akan merampungkan beleid tersebut. Asal tahu saja, rencana BI ini berhembus lantaran kredit ekspor masih terbilang mini dari total kredit Tanah Air. "Kami menunggu finalisasi aturannya. Tapi ini tentu menguntungkan karena kami ahli di kredit ekspor. Porsinya sudah lebih dari 20%," jelas Tom kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Saat ini, segmen UMKM Stanchart mengucurkan kredit dengan plafon maksimal mencapai Rp 400 miliar. Nasabah UKM bank asal Inggris ini mencapai 700.000. Strategi Stanchart teranyar yakni fasilitas pinjaman dengan jaminan properti. Fasilitas ini membidik pebisnis UKM dengan omzet Rp 2,4 miliar hingga Rp 400 miliar per tahun. Micha Tampubolon, General Manager SME Banking Stanchart Indonesia bilang, di tahap awal, Stanchart membatasi pinjaman maksimal Rp 17 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×