kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.835   -95,00   -0,60%
  • IDX 7.500   8,47   0,11%
  • KOMPAS100 1.161   1,37   0,12%
  • LQ45 919   -1,23   -0,13%
  • ISSI 227   1,12   0,50%
  • IDX30 473   -1,49   -0,31%
  • IDXHIDIV20 571   -1,71   -0,30%
  • IDX80 133   0,12   0,09%
  • IDXV30 141   0,37   0,26%
  • IDXQ30 158   -0,30   -0,19%

Stanchart targetkan pembiayaan mikro Rp 50 miliar


Jumat, 20 Januari 2012 / 06:20 WIB
ILUSTRASI. Konsumen mengamati salah satu produk asuransi yang ditawarkan melalui e-commerce, Rabu (25/11). /Pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/25/11/2020.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Djumyati P.

TANGERANG. Standard Chartered Bank menargetkan pembiayaan mikro tahun ini menembus Rp 50 miliar. Atau tumbuh dua kali lipat dibandingkan realisasi tahun 2011 yang diperkirakan Rp 25 miliar. Target ini sejalan dengan harapan Bank Indonesia (BI) agar perbankan lebih banyak membiayai usaha produktif.

Bagi manajemen, proyeksi ini mudah digapai, mengingat tingginya kebutuhan pendanaan usaha mikro. Selain itu, jumlah pelaku usaha terus bertambah dan belum tersentuh bank. Prashant Thakker, Global Head of Microfinance Stanchart mengatakan, dalam merealisasikan target, pihaknya akan memperbanyak kerjasama. Bisa merangkul bank kecil atau lembaga mikro yang fokus di bisnis ini.

Optimalisasi skema kredit penerusan (channeling) ini opsi paling bijak. Bank tidak perlu keluar dana untuk ekspansi cabang. Bank juga menghemat biaya operasional, karena sebagian besar proses kredit, seperti pemasaran, persetujuan dan penagihan, diurus para mitra.

Stanchart baru bermitra dengan tiga lembaga keuangan, yakni Bank Andara, Bank Sahabat Purba Danarta dan PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK). Yang terakhir ini merupakan lembaga keuangan mikro paling sukses menjalankan prinsip Grameen Bank di Indonesia. Seluruh debiturnya adalah ibu-ibu rumah tangga dengan plafon pinjaman mulai dari ratusan ribu.

Stanchart terus menambah nilai pinjaman ke MBK. Kemarin (19/1), bank asal Inggris itu menyediakan fasilitas kredit senilai Rp 25 miliar. Ini pinjaman kedua setelah Stanchart mengucurkan dana Rp 15 miliar pada 2010 lalu. "Kerjasama ini meningkatkan akses pembiayaan mikro ke daerah terpencil yang tidak tersentuh bank," kata Thakker.

Direktur Utama MBK, Shafiq Dhanani, mengatakan, nasabah mikro MBK kebanyakan masyarakat berpenghasilan rendah dan tidak masuk kriteria bank. Dari sisi nilai pinjaman, jauh di bawah pembiayaan mikro bank. MBK akan mengalirkan pinjaman Stanchart ke 200 kantor cabang MBK di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. "Untuk memenuhi kebutuhan 280.000 nasabah," tutur Shafiq.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×