kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.835   -95,00   -0,60%
  • IDX 7.500   8,47   0,11%
  • KOMPAS100 1.161   1,37   0,12%
  • LQ45 919   -1,23   -0,13%
  • ISSI 227   1,12   0,50%
  • IDX30 473   -1,49   -0,31%
  • IDXHIDIV20 571   -1,71   -0,30%
  • IDX80 133   0,12   0,09%
  • IDXV30 141   0,37   0,26%
  • IDXQ30 158   -0,30   -0,19%

Standard Chartered masih harus upgrade mesin ATM


Rabu, 02 November 2011 / 17:00 WIB
Standard Chartered masih harus upgrade mesin ATM
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia mewajibkan migrasi kartu ATM/debit menggunakan chip yang resmi dimulai tahun ini masa transisinya, membuat kalangan perbankan sibuk. Standard Chartered Bank Indonesia termasuk di antaranya. Bank asing asal Inggris ini mengaku sudah siap menerapkan aturan tersebut.

Masa transisi persiapan sebelum migrasi chip benar-benar diberlakukan per 1 Januari 2016 nanti, akan dimanfaatkan oleh Standard Chartered Bank untuk membenahi kompatibilitas mesin Auto Teller Machine (ATM) mereka. "Pada prinsipnya untuk perangkat keras (hardware) mesin ATM Standard Chartered sudah bisa dengan kartu chip. Hanya perlu sedikit upgrade dari sisi aplikasi," ujar General Manager Consumer Banking Standard Chartered Indonesia Franky Tanudjojo, Rabu (2/11).

Namun, Franky enggan menyebutkan nilai investasi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan mesin ATM yang kompatibel dengan kartu chip tersebut.

BI merilis aturan resmi implementasi teknologi chip dan penggunaan PIN pada kartu ATM/debit, pertengahan Oktober lalu. Otoritas sistem pembayaran ini memberikan waktu transisi hingga 31 Desember 2015 untuk dapat memenuhi aturan tersebut. Maklumlah, migrasi chip ini memakan biaya tidak sedikit dan pembenahan teknis yang cukup banyak.

Bank Permata yang menjadi salah satu prototype implementasi migrasi chip ini mengungkapkan, migrasi ini menelan biaya sedikitnya dari penggantian kartu senilai US$ 1-US$ 2 per kartu. Lalu, upgrading alias penggantian mesin ATM senilai US$ 7.000-US$ 10.000 per mesin. "Kami masih mengkalkulasi dana migrasi ini," kata Direktur Retail Banking Bank Permata Lauren Sulistiawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×