kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Standard Chartered masih harus upgrade mesin ATM


Rabu, 02 November 2011 / 17:00 WIB
Standard Chartered masih harus upgrade mesin ATM
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia mewajibkan migrasi kartu ATM/debit menggunakan chip yang resmi dimulai tahun ini masa transisinya, membuat kalangan perbankan sibuk. Standard Chartered Bank Indonesia termasuk di antaranya. Bank asing asal Inggris ini mengaku sudah siap menerapkan aturan tersebut.

Masa transisi persiapan sebelum migrasi chip benar-benar diberlakukan per 1 Januari 2016 nanti, akan dimanfaatkan oleh Standard Chartered Bank untuk membenahi kompatibilitas mesin Auto Teller Machine (ATM) mereka. "Pada prinsipnya untuk perangkat keras (hardware) mesin ATM Standard Chartered sudah bisa dengan kartu chip. Hanya perlu sedikit upgrade dari sisi aplikasi," ujar General Manager Consumer Banking Standard Chartered Indonesia Franky Tanudjojo, Rabu (2/11).

Namun, Franky enggan menyebutkan nilai investasi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan mesin ATM yang kompatibel dengan kartu chip tersebut.

BI merilis aturan resmi implementasi teknologi chip dan penggunaan PIN pada kartu ATM/debit, pertengahan Oktober lalu. Otoritas sistem pembayaran ini memberikan waktu transisi hingga 31 Desember 2015 untuk dapat memenuhi aturan tersebut. Maklumlah, migrasi chip ini memakan biaya tidak sedikit dan pembenahan teknis yang cukup banyak.

Bank Permata yang menjadi salah satu prototype implementasi migrasi chip ini mengungkapkan, migrasi ini menelan biaya sedikitnya dari penggantian kartu senilai US$ 1-US$ 2 per kartu. Lalu, upgrading alias penggantian mesin ATM senilai US$ 7.000-US$ 10.000 per mesin. "Kami masih mengkalkulasi dana migrasi ini," kata Direktur Retail Banking Bank Permata Lauren Sulistiawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×