Reporter: Andri Indradie, Raymond Reynaldi | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Standard Chartered Bank (Stanchart) Indonesia sudah punya sederet strategi untuk berkembang dalam beberapa tahun ke depan. Salah satunya adalah memperbesar penetrasi penyaluran kredit ke sektor Usaha Kecil Menegah (UKM).
Chief Executive Officer (CEO) Stanchart Indonesia Tom Aaker mengatakan, potensi UKM di Indonesia saat ini masih sangat besar yang mencapai 42 juta UKM. "Masih banyak ruang bagi bank untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Ke depan, kami pertimbangkan memperbesar porsi untuk UKM," katanya kepada KONTAN, Selasa (8/6).
Aaker bilang, Stanchart sudah memiliki pengalaman di UKM ini. "Namun khusus di Indonesia, kami memang belum fokus di UKM. Untuk memulai, nanti saya akan mencari orang yang tepat untuk mengelola bisnis ini," ujarnya.
Dengan lebih dari 2.500 karyawan dan kekuatan jaringan internasional di 75 negara, Aaker optimistis bisnis Stanchart di Indonesia akan berkembang cepat. Aaker yang baru saja lolos uji kepatutan dan kelayakan dari BI minggu lalu menyatakan akan bersandar pada dua kekuatan, yaitu sumber daya manusia (SDM), jaringan, dan produk.
"Bank adalah bisnis yang berhubungan dengan manusia sebagai nasabah. Maka, saya kira kekuatan saya saat ini adalah SDM sebagai sebuah tim yang punya kompetensi di bidang pelayanan," tegasnya.
Di samping itu, lanjut Aaker, jaringan dan produk menjadi strategi lainnya yang utama. Tahun ini, Stanchart akan fokus meningkatkan bisnis di sektor consumer banking dan wholesale banking.
Untuk mendukung hal itu, Stanchart berencana menambah 12 kantor cabang dari 13 kantor menjadi 25 kantor cabang di Indonesia. Selain itu, Stanchart juga akan merekrut 500 karyawan baru, 400 orang untuk bisnis consumer banking dan 100 orang untuk wholesale banking.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News