kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Startup asal Hong Kong ekspansi bisnis fintech di Indonesia


Senin, 03 Desember 2018 / 17:06 WIB
Startup asal Hong Kong ekspansi bisnis fintech di Indonesia
ILUSTRASI. Ilustrasi Fintech


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan rintisan asal (startup) Hong Kong, Oriente mendapatkan pendanaan seri A senilai US$ 105 juta dari perusahaan pendiri dan mitra bisnis termasuk Berjaya Group dari Malaysia, JG Summit Holdings di Filipina dan Sinar Mas.

Merujuk Businesstimes, Selasa (27/11), perusahaan yang dikendalikan oleh pendiri Skype Geoffrey Prentice akan menggunakan pendanaan tersebut untuk pengembangan teknologi, produk serta memperluas jangkauan pasar di negara Asia Tenggara, seperti Filipina dan Indonesia.

Salah satunya, Orientee telah mengakuisisi 85% kepemilikan PT Orientee Mas Sejahtera, perusahaan milik Group Sinarmas, yang bergerak di bidang layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi dengan merek Finmas. Padahal sampai September 2018, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), anak usaha Group Sinarmas, masih menguasai 99,44% saham Orientee Mas Sejahtera.

Setelah mengakuisisi, Orientee menggunakan sebagian modal yang diperoleh sebesar US$ 105 juta untuk mengembangkan infrastruktur teknologi, pengembangan sumberdaya manusia (SDM) dan ekspansi pasar Finmas. 

Vice Presiden of Communications and Public Affairs Oriente Karun Arya mengatakan, Indonesia adalah pasar yang besar dan menjadi bagian penting untuk investasi perusahaan. Maka dari itu, perusahaan tertarik memperluas bisnis pinjaman online di tanah air.

Pada kesempatan yang sama, CEO Finmas Peter Lydian Sutiono menjelaskan kemitraan Sinar Mas dan Orientee untuk mendorong pasar pembiayaan di Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia. Terlebih, masih banyak masyarakat yang belum tersentuh bank dan memerlukan pendanaan untuk modal kerja.

“Masih banyak yang belum tersentuh akses finansial seperti usaha mikro, kecil dan menengah. Intinya Finmas berupaya mendorong kemajuan perekonomian digital yang tidak sepotong-sepotong, dengan juga memberikan literasi keuangan,” kata Peter di Jakarta, belum lama ini.

Finmas menyediakan pinjaman tunai (cash loan) untuk memenuhi kebutuhan individu dan UKMN, seperti pengusaha warung dan karyawan. Perusahaan keuangan berbasis digital ini memberikan pinjaman sebesar Rp 500.000-Rp 1 juta, dengan kurun waktu 14 hari sampai sebulan. Sementara bunga pinjaman ditetapkan 9,95% per bulan.

Selain itu, Finmas resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 23 Februari 2018. Anak usaha Sinar Mas ini telah mendapatkan sertifikasi ISO 27001:2013 Sistem Pengelolaan Keamanan Informasi guna menjaga privasi dan keamanan data nasabah. Langkah ini sesuai dengan aturan OJK dan Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait sistem pengelolaan keamanan informasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×