Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri fintech lending kini kedatangan pemain baru, salah satunya adalah Danamart. Penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi ini telah resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu (28/11).
CEO dan Co-Founder Danamart Patrick Gunadi mengatakan, Danamart siap melayani pinjaman untuk sektor usaha kecil menengah (UKM) dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dua produk andalan Danamart, yaitu pinjaman untuk pembayaran tagihan (invoice financing) dan pembayaran PO (purchase order financing).
“Kami optimis dengan dukungan infrastruktur sistem teknologi yang mumpuni, serta sumber daya manusia yang terlatih serta manajemen yang berpengalaman di bidang keuangan, kami dapat berkontribusi terhadap perkembangan UKM dan UMKM di Indonesia,” kata Patrick, belum lama ini.
Patrick mengatakan saat ini terdapat gap pendanaan untuk pelaku UKM yang mencapai Rp 800 triliun. Danamart memanfaatkan peluang ini untuk memberi kesempatan bagi lender untuk menyalurkan dananya sekaligus mendapatkan manfaat bunga penyaluran pinjaman.
Di sisi lain, demi menjamin investasi dan pengembalian dana lender, pihaknya telah bekerjasama dengan perusahaan asuransi kredit. Dengan demikian, jika terjadi gagal bayar, maka perusahaan asuransi kredit akan menjamin 90% dari total kredit untuk mengembalikan dana ke pendana.
Sepanjang tahun 2019, Danamart menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp 100 Miliar untuk para pelaku UKM dan UMKM. Mereka dapat mengajukan pinjaman mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
