Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tengah tahun, perusahaan startup banjir suntikan dari modal ventura. Kondisi pandemi tidak menjadi halangan bagi modal ventura berinvestasi pada perusahaan-perusahaan rintisan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan atau penyertaan modal ventura naik 24,37% yoy menjadi Rp 15,82 triliun hingga Juni 2021. Jika dirinci pembiayaan terbeda ke sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor mencapai Rp 5,89 triliun.
Kemudian aktivitas keuangan dan asuransi Rp 2,28 triliun. Selanjutnya, aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya Rp 1,82 triliun.
Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) membeberkan alasan kenapa pembiayaan modal ventura terus meningkat. Yakni, adanya potensi bisnis e-commerce, fintech, edutech dan healthtech. Mereka mendapatkan percepatan digital sejak masa pandemi.
"Selanjutnya, rencana IPO beberapa unicorn membuat capital market investor makin melirik sektor perusahaan rintisan," kata Bendahara Amsevindo Edward Ismawan Chamdani, Selasa (3/8).
Baca Juga: Program inkubator masih terus berjalan meski di masa pandemi corona
Selain itu, OJK juga mendorong modal ventura untuk melakukan penyertaan saham minimium 15% dari portofolio. Hal ini tertuang dalam POJK Nomor 35 Tahun 2015.
Dengan potensi tersebut, investasi modal ventura ke startup diperkirakan akan tumbuh positif sampai akhir tahun. Meski demikian, pola penyertaan saham ke perusahaan rintisan memang berbeda. Rata - rata melihat pasar dan model bisnis jangka panjang.
Alhasil, modal venture makin gencaar berinvestasi ke startup. Yang terbaru, Yummykitchen, unit bisnis cloud kitchen dari Yummy Corp mendapatkan pendanaan lanjutan series B dari BRI Ventures.
Pendanaan ini diterima kurang dari 1 tahun sejak pendanaan series B yang dipimpin oleh Softbank Ventures Asia sebesar US$ 12 Juta pada Oktober 2020 lalu.
CEO Yummy Corp Mario Suntanu mengatakan, pendanaan ini akan digunakan untuk melanjutkan ekspansi Yummykitchen dengan membuka lebih dari 50 lokasi baru hingga akhir tahun 2021.
"Harapan kami ekspansi yang dilakukan tidak hanya membantu para pelaku usaha namun juga mampu membuka banyak lapangan kerja baru dan membantu perputaran ekonomi nasional," kata Mario.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menyebut Yummy Corp telah membantu UMKM agar dapat bertahan saat pandemi dan terus memperluas peluang usahanya. Oleh karena itu, investasi ini mendorong pertumbuhan platform bagi UMKM melalui pendanaan kepada sektor new retail.
BRI Ventures melalui Dana Ventura Sembrani Nusantara akan terus mengakselerasi UMKM di Indonesia melalui ekosistem startup teknologi. Selain itu, sektor new retail juga merupakan salah satu industri yang mendapatkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Sejak diluncurkannya Dana Ventura Sembrani Nusantara pada awal tahun 2021, BRI Ventures telah melakukan investasi ke 5 perusahaan yaitu Sayurbox, Haus!, Brodo, Andalin dan Yummy Corp.
Tak mau kalah, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), sudah meluncurkan pendanaan ke sembilan startup yang sudah mendapatkan investasi pre series dan series A/B melalui. TMI telah melakukan investasi sekitar US$ 40 juta ke sejumlah startup seperti Kredivo, PrivyID, Qlue, Halodoc, Tanihub, Tada, SiCepat, dan Inspigo.
“TMI mengakselerasi pertumbuhan startup tersebut dengan memanfaatkan sumber daya Telkomsel dan startup yang beradaptasi dengan pandemi,” ujar Direktur Utama TMI, Marlin R. Siahaan.
Salah satunya adalah Halodoc. Aplikasi ini menjadi favorit di kala pandemi karena menyediakan telemedicine dan pembelian obat secara online.
Selanjutnya: Yummy Corp raih pendanaan dari Dana Ventura Sembrani Nusantara BRI Ventures
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News