kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Stimulus dari pemerintah belum bisa jadi obat kuat bagi kredit kendaraan bermotor


Senin, 12 Oktober 2020 / 08:35 WIB
Stimulus dari pemerintah belum bisa jadi obat kuat bagi kredit kendaraan bermotor


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stimulus yang dikucurkan pemerintah belum mampu mengerek permintaan kredit kendaraan bermotor (KKB), sampai Agustus 2020, Bank Indonesia bahkan mencatat pertumbuhan KKB masih negatif 15,1% (yoy), merosot makin dalam dibandingkan bulan sebelumnya 11,8% (yoy).

Asal tahu, pekan lalu Kementerian Keuangan akhirnya menerbitkan aturan main ihwal pemberian subsidi bunga buat kredit pemilikan rumah (KPR), dan kredit kendaraan bermotor (KKB) melalui PMK 138/PMK.05/2020.

Beleid ini dapat dimanfaatkan oleh debitur KPR hingga tipe 70, dan debitur KKB untuk usaha produktif, termasuk para ojek daring dengan plafon maksimal hingga Rp 500 juta. Sementara besaran subsidi bunga yang bisa didapatkan adalah sebesar 6% pada tiga bulan pertama, dan 3% untuk tiga bulan berikutnya.

Baca Juga: Lakukan mitigasi risiko, bank syariah pupuk pencadangan

Hal serupa juga disampaikan oleh EVP Seretariat and Corporate Communication PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Hera F Harryn yang bilang permintaan KKB makin menyusut pada kuartal II-2020. “Pandemi turut berdampak pula terhadap berbagai aktivitas industri sehingga mengakibatkan rendahnya permintaan kredit, terutama pada Mei-Juni 2020,” katanya kepada KONTAN pekan lalu. 

Meski demikian, ia masih optimistis pertumbuhan bisa kembali pulih, seiring banyaknya stimulus tersebut. Terutama terkait KKB, maklum saja, kredit konsumsi perseroan pada akhir semester I-2020 lalu memang merosot hingga 5,1% (yoy), sementara KKB tercatat merosot paling dalam mencapai negatif 11,9% (yoy). 

Di sisi lain, debitur KKB perseroan ditaksir bakal mendominasi pengajuan restrukturisasi kredit sampai akhir tahun yang secara total diprediksi BCA bisa mencapai 200.000-250.000 atau setara 20-30% portofolio kredit perseroan. 

“Seiring dengan beragam kebijakan regulator dan otoritas perbankan, kami optimistis adanya peluang pertumbuhan untuk kredit konsumsi, termasuk KKB,” sambung Hera. 

Baca Juga: Kabar baik, kredit perbankan tumbuh sesuai target hingga kuartal III-2020

Sementara jawaban berbeda disampaikan oleh Direktur Bisnis Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan yang mengaku belum akan memanfaatkan stimulus subsidi tersebut. 

Alasannya, Lani bilang KKB perseroan masih tumbuh positif meski belum pada taraf yang normal. “Kami belum ikut program subsidi bunga. KKB, dan KPM kami di CNAF (CIMB Niaga Auto Finance) masih ada permintaan, dan tumbuh 15% (yoy), terutama ditopang dari nasabah eksisting bank,” ujar Lani. 

Selanjutnya: Pembiayaan dan investasi modal ventura naik 18,75% hingga Agustus 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×